in

UPT SD Negeri 01 Gurun, Bikin Murid Lebih Komunikatif Dengan Laceri

BERSOSIALISASI: Sejumlah murid SDN 01 Gurun terlihat sedang bercerita lewat program Laceri, di hadapan temanteman
mereka, sebelum masuk ke kelas mereka masing-masing. Ini dalam rangka menjadikan peserta didik lebih komunikatif.(IST)

Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat). Demikian, ungkapan yang pernah lontarkan Ki Hadjar Dewantara.

Bahkan, filosofi Kihajar Dewantara mengenai “menumbuhkan padi” telah menyadarkan kita bahwa, dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat kepada murid, kita harus sadar dan terencana dalam menciptakan lingkungan yang bisa mendukung tumbuh dan kembangnya kodrat yang dimiliki murid.

Jadi ketika kita merancang sebuah program, baik intra kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler, murid tetap menjadi pertimbangan yang utama. Pada dasarnya murid bukanlah orang–orang yang tidak tahu apa–apa.

Mereka mamiliki kemampuan di luar apa yang kita pikirkan. Mereka bisa melihat, mengamati dan mempelajari dari lingkungan dan memiliki kemampuan untuk membangun proses pembelajaran bagi diri mereka sendiri. Dan hal inilah yang sering kita abaikan selama ini. Kadang kita sering menganggap mereka tidak berdaya dan tidak tahu apa–apa.

Untuk menjadikan murid kita sebagai pemimpin pembelajaran yang bertanggung jawab terhadap proses pembelajarannya, maka selayaknyalah kita memberikan kesempatan kepada murid–murid kita, untuk mengembangan kapasitas dan mengembangkan dirinya dalam mengelola pembelajarannya sendiri sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik.

Tugas guru hanya mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya serta mengurangi kontrol terhadap mereka.

Saat murid menjadi pemimpin dan mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka hubungan yang tercipta antara guru dengan murid akan mengalami perubahan. Karena hubungannya akan menjadi bersifat kemitraan.

Dalam hubungan yang bersifat kemitraan ini, saat murid belajar mereka akan berusaha untuk memahami tujuan pembelajaran yang ingin dicapainya.

Lalu menunjukkan keterlibatan dalam proses pembelajaran, menunjukkan tanggung jawab dalam proses pembelajaran, menunjukkan rasa ingin tahu, menunjukkan inisiatif, membuat pilihan-pilihan tindakan, memberikan umpan balik kepada satu sama lain.

Di sisi lain, guru yang akan mengambil peranan sebagai mitra murid dalam belajar akan berusaha secara aktif mendengarkan, menghormati dan menanggapi ide-ide, pendapat, pertanyaan, aspirasi dan perspektif murid-murid mereka, kemampuan, kebutuhan, dan minat murid-murid mereka untuk memastikan proses pembelajaran sesuai untuk mereka.

Mendorong murid untuk mengeksplorasi minat mereka dengan memberi mereka tugas-tugas terbuka, menawarkan kesempatan kepada murid untuk menunjukkan kreativitas dan mengambil risiko, mempertimbangkan sejauh mana tingkat bantuan yang harus diberikan kepada murid berdasarkan informasi yang mereka miliki, menunjukkan minat dan keingintahuan untuk mendengarkan dan menanggapi Kepemimpinan murid adalah sesuatu yang dapat kita dorong dan bukan sesuatu yang bisa kita “berikan” atau “ambil” dari murid.

Murid mengambil kepemilikan dan tanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri bukan berarti bebas sepenuhnya bagi murid, murid tetap membutuhkan bimbingan guru. Murid memiliki suara dan pilihan atas apa yang akan mereka pelajari, bagaimana mereka belajar dan mengorganisir pembelajaran mereka dan bukan berarti tidak ada akuntabilitas murid.

Murid tetap harus menunjukkan penguasaan pengetahuan, konsep dan keterampilan, berarti tidak ada akuntabilitas murid. Murid tetap harus menunjukkan penguasaan pengetahuan, konsep dan keterampilan bukan berarti mengganti peran guru. Murid justru memerlukan umpan balik, negosiasi, beradu argumen, tuntunan, coaching dari gurunya di sepanjang proses pembelajaran.

Begitu pentingnya kepemimpinan murid dalam proses perkembangan belajar murid, maka penulis sebagai salah seorang calon guru penggerak angkatan empat kabupaten Tanahdatar mendapat tantangan untuk memikirkan, menyusun dan melaksanakan sebuah program yang bisa memupuk kepemimpinan murid di sekolah tempat penulis bertugas yaitu di UPT SDN 01 Gurun yang berlokasi di Nagari Gurun, Kecamatan Sungaitarab, Kabupaten Tanahdatar.

Dan penulis menyusun sebuah program yang disebut dengan Laceri yaitu akronim dari Lakukan Ceritakan. Program Laceri ini bertujuan untuk melatih murid untuk terbiasa menyampaikan perasaan apa yang mereka rasakan kepada orang lain. Dengan program Laceri ini murid dengan sendirinya akan berani berbicara di depan orang ramai.

Laceri ini muncul karena keprihatinan penulis terhadap rendahnya minat murid untuk membaca, mendengar maupun bercerita. Sehingga penulis berinisitif untuk melaksanakan program Laceri dengan cara meminta murid untuk melakukan hal-hal apa saja yang positif di rumah masing–masing setelah pulang sekolah.

Kemudian keesokan harinya sebelum masuk ke dalam kelas masing–masing, murid diminta untuk bercerita di depan teman-temannya. Hal ini dilakukan secara bergantian setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis.

Bagi murid yang belum kebagian bercerita di depan teman–temannya, diminta untuk menuliskan hal yang mereka lakukan sepulang sekolah pada sebuah buku. Dan buku ini akan diperiksa oleh guru kelas setiap minggunya.

Pada pelaksanaannya, setiap murid harus memiliki cerita minimal satu cerita tiap minggunya. Hal ini juga bertujuan agar murid–murid yang belum berani berbicara di depan orang ramai bisa bercerita dengan cara di tulis pada buku.

Pelaksanaan program Laceri ini membutuhkan kerja sama yang baik antara kepala sekolah, semua majelis guru untuk mendorong dan murid agar mau mempersiapkan cerita dan menampilkan di depan teman–temannya. Serta orang tua untuk selalu memotivasi anak–anaknya untuk selalu berkarya.

Setelah satu minggu pelaksanaan, hasil yang dilihat sudah mulai memuaskan. Karena murid sangat antusias dalam bercerita di hadapan teman–temannya. Semoga program Laceri ini bisa berjalan dengan baik serta bermanfaat bagi semua murid. (kiriman guru UPT SD Negeri 01 Gurun)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Andre Rosiade: Gerindra masih Buka Pendaftaran Calon Anggota DPRD

135 seniman terlibat dalam pameran gelaran Putri Sukmawati di Bali