in

Usaha Kue Kering Banjir Orderan

LARIS MANIS: Beragam jenis kue kering pesanan dari konsumen di Lasuang Cake, kemarin.(IST)

Momen Lebaran 1444 H mendatangkan berkah bagi produsen kue kering. Di Kota Padang, pelaku usaha kebanjiran orderan. Salah satunya perajin kue kering rumahan di Jalan Cubadak II, No. 4, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Rini, pemilik Lasuang Cake ini mengaku hingga saat ini masih banjir pesanan dari konsumen.

Ia menjelaskan usaha kue kering ini mulai dijalankannya pada tahun 2017. “Sudah enam tahun berbisnis kue kering ini, terkadang yang memesan dari pihak instansi maupun perorangan,” jelasnya.

Ia menjelaskan, dalam sehari jika dirata-ratakan bisa membuat 40 stoples kue kering. Orderan tidak hanya dari Kota Padang saja, namun ada juga orderan dari luar kota seperti Pekanbaru, Medan Jakarta.

Hampir semua jenis kue yang dibuatnya laris manis di kalangan konsumen, namun kue yang paling diminati oleh konsumen adalah kue nastar, stick coklat, dan cookies mete.

“Ada berbagai macam kue yang kita jual seperti nastar, stick cookies, cookies mete, putri salju, cornflake, coklat cinta, coklat kacang, skipy dan bolcot. Harganya Rp 85 ribu per toples,” bebernya.

Kondisi serupa juga dirasakan produsen kue kering di Lubukbasung. Seperti yang dialami DapoerPipit yang dikelola Pipit Ade Suryana, salah satu di antara produsen kue kering di Lubukbasung, Kabupaten Agam.

DapoerPipit memproduksi kue kering seperti nastar, sultana, putri salju, sagu keju, stik kentang, kue bawang, tojin dan kue kering lainnya yang banyak diburu masyarakat untuk dijadikan kudapan saat Lebaran nanti.

Bahkan kata Pipit saat ditemui kemarin, ia mengaku sudah close order sejak beberapa hari lalu. Banyak yang kembali meminta agar bisa masuk list produksi kue kering tahun ini.
“Sebenarnya sudah close, tapi bagi pelanggan yang ngebet ingin dibuatin ya kami masih terima selagi masih belum mepet Lebaran,” ujarnya.

Pipit mengakui, permintaan kue kering tahun ini mengalami peningkatan drastis. Bahkan, dirinya merekrut empat tenaga tambahan pembuat kue kering. “Saking ramainya permintaan, saya dibantu kerabat sebagai tenaga tambahan agar permintaan bisa diselesaikan tepat waktu,” ungkapnya.

Kendati ramai orderan, Pipit menyebut, ia lebih mementingkan kualitas produksi yang selalu dijaga dibandingkan kuantitas. Dirinya khawatir pembuatan kue terlalu banyak membuat hasil tidak lagi maksimal.

“Tahun ini total kami membuat 166 toples kue kering pesanan pelanggan,” sebutnya.
Harga jual kue kering yang ditawarkan di DapoerPipit bervariasi yakni mulai dari Rp 80 ribu- Rp 100 ribu per toples. Pipit telah merintis usaha kue kering untuk Lebaran sejak tahun 2017 silam.

Hal senada juga diutarakan Yanti, pemilik usaha Janna and Co di Lubukbasung. Ia mengaku mendapat keberkahan tersendiri dari momen Lebaran kali ini. Meski tahun ini menjadi momen perdananya menerima orderan kue kering untuk lebaran, ia mengaku permintaan cukup lumayan.

Janna and Co memproduksi kue-kue lebaran jadul seperti kembang loyang, kue sapik, arai pinang dan sebagainya. “Alhamdulillah, sejak awal Ramadhan sudah ada yang pesan, hingga sekarang masih memproduksi meski kecil-kecilan,” ujarnya. (ptr)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pernyataan Pers Presiden RI terkait Peningkatan Penyebaran COVID-19, di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, 19 April 2023

UPTD SMP Negeri 1 Kecamatan Luak, 185 Peserta Dapat Penghargaan di HJK ke-182