Jaga Kualitas Suara lewat Rebusan Air Jahe
Sukses merilis album perdana dengan single hits Sayang Baganti Banci” pada Maret 2017 lalu, membuat Vany Thurshila termotivasi melahirkan album berikutnya. Kini, dia sedang fokus menggarap album kedua.
Pai-pailah Sayang, Tabang-tabanglah Sayang,
Sayang Baganti Banci, Rindu Manjadi Dandam
Penggalan lirik lagu itu lah yang mengantarkan gadis ayu 19 tahun satu ini, semakin dikenal pencinta lagu Minang. Dia pun kian mantap berkiprah di jalur musik pop Minang.
“Alhamdulillah, Vany bisa diterima penggemar. Mudah-mudahan, album kedua yang sedang proses produksi lebih baik lagi,” ucap gadis kelahiran Padang 3 September 1998 itu.
Album ke-2 yang sedang dikebut pembuatannya oleh sang produser bersama rumah Produksi Minang Record itu, ditargetkan bisi di-launching awal tahun 2018 mendatang.
“Saat ini (album ke-2, red), masuk proses perekaman lagu,” tukas mahasiswa Jurusan Setra Tasik (Seni drara, tari dan musik) UNP itu.
Vany mengaku sudah jatuh cinta menekuni dunia musik, sejak kecil. Walaupun akhirnya, album perdana lahir sewaktu dia duduk di bangku kuliah.
Kali pertama Vany tampil di hadapan publik, berawal ketika diminta menyumbangkan lagu sewaktu menghadiri pesta pernikahan.
Nasib mujur mendatangi Vany. Seorang pemilik studio rekaman bernama Zul Ongga, terpikat dengan suara Vany. “Waktu itu, Om Zul (panggilan Zul Ongga, red) mengajak Vany ke studionya,” sebut Vany.
Tak diduga, mahasiswa semester III itu pun ditantang membawa lagu karya Om Zul. Ya, itulah single hits Sayang Baganti Banci. Ternyata, Om Zul pun kepincut dan langsung menawarkan Vany membuat album. Dia terkesan suara khas Vany.
“Om Zul mengajak Vany rekaman. Prosesnya cukup lama memang, hampir satu tahun,” sebut anak sulung dari tiga saudara itu. Selain single hits Sayang Baganti Banci, album perdananya itu juga ada hits Manga Indak Denai, Cinto Gadih Jo Bujan dan lainnya.
Kini, kariernya pun terus terasah. Vany pun mengaku harus pandai-pandai mengatur waktu. “Biasanya, akhir pekan Vany sering manggung. Kalaupun bentrok dengan kuliah, biasanya dosen mengizinkan dan tetap dianggap hadir kalau tampil di pentas seni,” ucap Vany.
Dia mengaku beruntung memiliki Papa Harnedi dan sang Bunda Rahmawita. Keduanya sangat mendukung karier Vany. Bahkan, keduanya tak bosan menemani Vany ke studio. “Mama dan Papa itu sangat mendukung Vani bernyanyi,” terangnya.
Diakui Vani, cikal bakal bermusiknya tidak lepas dari peran orangtuanya. Meski keduanya tidak berprofesi sebagai penyanyi, namun keduanya hobi bermusik. Makanya, sejak kecil Vany terbiasa mendengar musik Minang.
Meski sibuk, Vany tidak pernah mengabaikan kesehatan dengan mengatur pola makan. Untuk menjaga kualitas suaranya, Vany sering meminum rebusan jahe dan tak berlebihan mengkonsumsi makanan. “Sesuai porsinya aja,” tutur alumni SMKN 3 Padang itu.
Untuk mengasah kemampuannya, warga Tabing Padang itu, tak minder bergabung dengan penyanyi Minang senior, seperti Vany Fabiola, Ucok Sumbara, Androy dan lainnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.