Desa atau nagari dalam konteks Indonesia memiliki bagian penting dan strategis. Desa tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas yang didiami oleh banyak penduduk, tetapi juga dianggap mampu untuk turut menentukan tatanan sosial, ekonomi dan politik secara nasional.
Jika nagari atau desa dan kelurahan maju, maka kabupaten dan kota serta provinsi akan maju. Demikian ditegaskan Gubernur Sumbar Mahyeldi membuka Rapat Koordinasi Gubernur dan Wali Nagari/ Kepala Desa se Sumbar, di Ballroom ZHM Premiere Hotel, Padang, Senin (31/10) malam.
Rakor dengan tema Singkronisasi dan Sinergitas Program Dalam Mewujudkan Sumatera Barat Yang Madani, Unggul dan Berkelanjutan, tersebut diikuti 929 wali nagari dan kepala desa se-Sumbar.
Rakor menurut gubernur, memiliki arti penting sebagai terobosan yang sangat strategis dalam mencapai visi dan misi pemerintah provinsi pemerintahan desa/nagari. Untuk terwujudnya percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat nagari/desa, harus adanya sinkronisasi dan sinergitas program pembangunan mulai dari provinsi sampai ke nagari/desa.
“Harus ada sinergi dan bekerjasama sebab tak mungkin membangun provinsi ini tanpa bersinergi dengan pemerintahan terdepan, yakni nagari dan desa. Seandainya seluruh level pemerintahan bisa bersinergi dengan nagari dan desa, masalah kemiskinan,ekonomi, masalah narkoba, dan lainnya bisa terselesaikan,” lanjut gubernur.
Usai pembukaan, gubernur juga menyampaikan materi tentang kondisi sosial ekonomi daerah serta program-program unggulan di berbagai bidang yang sangat potensial dikembangkan di nagari dan desa.
Usai penyampaian materi yang cukup panjang, saat sesi diskusi, para wali nagari dan kepala desa antusias menyampaikan beragam pertanyaan, dan masukan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pembangunan di nagari dan desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Sumbar, Amasrul menyampaikan, tujuan rakor yang juga menghadirkan beberapa narasumber berkompeten tersebut dalam rangka membangun koordinasi, sinergi dan komitmen bersama mewujudkan nagari/desa Bersinar (bersih dari narkoba).
“Selain itu menjalin komunikasi dalam rangka antisipasi penyalahgunaan narkoba di nagari dan desa,” jelas Amasrul. (rel)
