Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono meminta seluruh aparat keamanan baik TNI/Polri, imigrasi dan keamanan di setiap bandara, pelabuhan, stasiun maupun terminal mewaspadai pemudik lebaran Idul Fitri 1438 H. Jangan sampai teroris Marawi Filipina (ISIS) nyelip di antara para pemudik tersebut.
“Mobilitas manusia yang tinggi pada musim lebaran, semua aparat harus waspada terhadap masuknya anggota ISIS menyelip di antara pemudik. ISIS sudah menjadi ancaman global yang mulai mendekati Indonesia,” tegas Nono dalam ngobrol santai menjelang buka puasa bersama dengan wartawan di ruangan wartawan Jakarta, Selasa (20/6).
Menurut Nono Sampono, pihak DPD menyambut positif kerjasama negara Filipina, Indonesia dan Malaysia untuk mecegah teroris Marawi masuk dan menyebar ke negara ASEAN. Ketiga menteri pertahanan negara sudah membicarakan itu dan pasti ditindaklanjuti.
Kerjasama tiga negara menghadapi teroris kata Nono, merupakan fenomena sejarah baru yang belum pernah terjadi. Dan, memang konstitusi kita tidak boleh membuat perjanjian, karena Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif atau non blok. Karena ISIS menjadi ancaman global, maka kerjasama militer bisa dilakukan.
Dia menambahkan, meski tujuan transportasi mudik tersebut adalah pelayanan public yang harus dilakukan sebaik mungkin, tapi seluruh aparat harus siaga. Sehingga keterlibatan TNI dalam rangka pengamanan bagi pemudik mutlak diperlukan di setiap terminal, bandara maupun pelabuhan akan memperkuat pengamanan yang dilakukan Polri.
Nono juga mendukung keterlibatan TNI dalam pemberantasan terorisme yang akan disahkan dalam RUU Terorisme. Keterlibatan TNI bersama intelejennya diharapkan bisa mencegah lebih dini aksi teroris di Indonesia.
Ketua Komite II DPD Parlindungan Purba mengatakan, anggota DPD telah diterjunkan ke seluruh daerah untuk memantau arus mudik yang berjumlah jutaan orang. Pihak DPD juga sudah minta penjelasan dari Dirjen Perhubungan untuk menjelaskan bagaimana langkah pemerintah mengatasi arus mudik agar berjalan lancer. “Penjelasan dari Dirjen menyebutkan jumlah pemudik melalui angkutan udara dan kereta meningkat tajam dengan alasan ongkos tidak terlalu mahal dan efisien, sedangkan pemudik melalui angkutan darat menurun lantaran pemudik banyak mengunakan kendaraan roda dua dan mobil pribadi,” jelas Parlindungan. #duk
in Nasional