in

Zona Hijau Korona, 80 Persen Masjid di Sawahlunto Gelar Shalat Jumat

Sekitar 80 persen masjid di Kota Sawahlunto telah menggelar Shalat Jumat karena sampai hari ini (16/5/2020), belum ada warga di kota itu yang terkonfirmasi positif virus korona (Covid-19).

Kabar baik tersebut mendapat respons positif dari Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan Kota Sawahlunto menjadi satu-satunya daerah di Sumbar yang dapat menyelenggarakan Shalat Idul Fitri di masjid.

“Ini menjadi kabar baik. Wali kota Sawahlunto memberitahu saya. Sudah 80 persen masjid di Sawahlunto melaksanakan Shalat Jumat. Katanya, warga berpeluang menggelar Shalat Idul Fitri di masjid. Alasannya hingga saat ini belum ada warga di kota itu yang terkonfirmasi positif Covid-19,” jelas Irwan Prayitno, Sabtu (16/5/2020).

Pola yang diterapkan Sawahlunto dalam mengantisipasi penularan Covid-19 sehingga sampai sekarang masih zona hijau, kata Irwan, diharapkan bisa dilakukan juga oleh daerah lainnya. “Sehingga daerahnya bisa bebas dari Covid-19 juga,” tambah Irwan.

Dijelaskannya, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan Pemprov Sumbar untuk menekan penyebaran virus korona. Untuk itu semua daerah harus berjuang menghindari wabah tersebut.

Setelah PSSB tahap pertama berakhir 5 Mei, kemudian ada kesepakatan bersama seluruh
wali kota dan bupati di Sumbar untuk melanjutkan PSBB tahap kedua.

PSBB kali ini lebih fokus pada pengetatan mobilitas warga. Sesuai dengan Permenhub Nomor 25/2020 dan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 yang diterbitkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 serta menjalankan Maklumat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar Nomor 007 Tahun 2020.

Dari evaluasi kepala daerah telah disepakati, jika ada daerah yang benar-benar masih bersih dari Covid-19 atau zona hijau. Maka, PSBB dapat direlaksasi dengan menerapkan melalui kearifan lokal.

Khusus untuk ibadah pengurus masjid dan tokoh masyarakat dapat membuat pakta integritas, kalau mereka dapat melaksanakan ibadah berjamaah di masjid.

Syaratnya, mendapat izin dari pemerintah daerah serta mematuhi anjuran MUI dan protokol kesehatan.

Sementara untuk Kota Sawahlunto, sudah sampai pada kearifan lokal. Sebanyak 80
persen masjid sudah Shalat Jumat, meski tetap sesuai protap Covid-19. Yakni, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan bawa sajadah sendiri dari rumah.

“Sementara 20 persen masjid lagi berlokasi di sisi kanan dan kiri Jalan Lintas Sumatera, dekat jalan raya. Sehingga mereka masih belum berani, karena daerah perlintasan. Rawan terpapar Covid-19,” jelasnya.

Sebelumnya, Shalat Jumat di Masjid Agung Nurul Islam, Kota Sawahlunto, berlangsung Jumat (15/5/2020) lalu diikuti ratusan jamaah. Ini pertama kali dilakukan sejak kegiatan di rumah ibadah ditiadakan akibat pandemi Covid-19 melanda Sumbar.

Wali Kota Sawahlunto Deri Asta menjelaskan, Shalat Jumat di 80 persen masjid itu diperbolehkan berdasarkan kesepakatan bersama Forkompinda, MUI dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Sawahlunto.

Kebijakan itu merujuk surat MUI Sumbar kepada gubernur dan wali kota/ bupati se-Sumbar untuk memfasilitasi umat untuk Shalat Jumat.

Selain itu, hingga hari ini, Kota Sawahlunto masih tercatat sebagai salah satu dari tiga kota dan kabupaten di Sumbar yang masih zero (nol) konfirmasi kasus Covid-19.

“Karena itu, mulai tanggal 15 Mei 2020 kemarin, sebagian besar masjid di Sawahlunto  sudah bisa melaksanakan Shalat Jumat,” tambah Deri Asta.

Meski diperbolehkan, lanjut Deri, protokol kesehatan tetap diberlakukan selama pelaksanaan Shalat Jumat ini.

Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan suhu tubuh setiap jamaah yang memasuki masjid. Sementara Satpol PP perempuan mengecek masker dan sajadah jamaah.

“Artinya, jamaah diwajibkan pakai masker dan bawa sajadah dari rumah masing-masing,” tukasnya.(esg)

The post Zona Hijau Korona, 80 Persen Masjid di Sawahlunto Gelar Shalat Jumat appeared first on Padek.co.

What do you think?

Written by Julliana Elora

MERAWAT TUBUH SELAMA SELF QUARANTINE MENGGUNAKAN RANGKAIAN SCARLETT

Kluster Pasar Raya Padang Paling Mendominasi