lensaterkini.web.id – Puasa adalah salah satu kegiatan keagamaan yang hampir dimiliki semua agama. Tapi tentu saja cara menjalankannya secara berbeda dalam setiap agama. Dan sebagian besar puasa ini dimaksudkan untuk memurnikan para pengikut agama-agama tersebut. Dalam puasa Islam juga ada dan bahkan menjadi ritual ibadah wajib di bulan Ramadhan. Selain kita, ada juga ritual puasa yang dilakukan oleh orang lain.
Salah satunya adalah ritual puasa yang dikenal dengan Santhara. Ritual ini mungkin tidak terlalu akrab di telinga kita ya karena paling sering ditemukan di wilayah india. Ikhtisar Santhara, puasa dilakukan sepanjang hidup dan akan berakhir saat manusia mencapai batasnya. Ya, mati. Berikut adalah ulasan tentang ritual ekstrem ini.
Santhara adalah bagian dari agama Jainisme
Praktek berpuasa ekstrem ini ternyata merupakan salah satu ritual Jainisme. Keyakinan ini mungkin juga belum banyak diketahui oleh masyarakat umum, namun perlu diingat bahwa Jainisme adalah salah satu agama tertua di dunia. Menurut beberapa penjelasan, Jainisme adalah agama yang bertujuan untuk menaklukkan sifat syahid sesuai tatanan kehidupan manusia. Dan Jainisme ini juga dikenal memegang prinsip non-kekerasan. Sampai-sampai ada beberapa pengikut yang tidak mau makan akar pohon karena akan menyakiti makhluk hidup lainnya di dunia.
Salah satu kegiatan keagamaan yang paling disorot dari Jainisme adalah ritual Santhara. Jika dalam Islam kita masih punya waktu untuk fajar dan berbuka puasa, tapi Santhara sepertinya tidak tahu itu. Jika ada yang berniat melakukan ritual ini, maka dia sebelumnya diminta bersumpah. Sumpahnya adalah tentang kemampuan mereka untuk berhenti makan sampai mereka mati.
Ritual ini dilakukan oleh orang yang sehat maupun sakit
Tentu tidak mudah bagi seseorang untuk menjalankan ritual ini. Karena selain harus mematuhi larangan makan, mereka juga harus siap melepaskan keinginan duniawinya. Dan jika tidak mampu, berarti sumpah telah ditinggalkan dan orang tersebut wajib berhenti berpuasa. Santhara disebutkan lebih banyak dilakukan oleh mereka yang menderita sakit parah, namun orang sehat juga sah untuk melakukannya.
Menurut data, hampir setiap tahun ada ratusan pengikut Jainisme yang mengambil sumpah ini di India. Dan ternyata 60 persen di antaranya adalah perempuan. Banyak yang mengatakan bahwa wanita memiliki kemauan yang lebih kuat untuk melakukan Santhara daripada pria. Biasanya peserta yang mengajukan diri adalah mereka yang merasa telah memasuki tahap akhir kehidupan masing-masing. Tidak masalah muda dan tua.
Puasa terlama berhasil dilakukan sampai 87 hari
Ketika seseorang memutuskan bahwa dia siap untuk mengambil sumpah Santhara, dia biasanya akan meminta izin dari teman dan keluarga. Sepertinya juga sebagai sarana mereka untuk mengucapkan selamat tinggal secara tidak langsung. Santhara sendiri menurut kepercayaan adalah cara untuk membebaskan diri dari karma buruk dan mencapai tahap pembebasan dari siklus kematian duniawi dan juga reinkarnasi.
Sampai saat ini hanya ada satu orang yang berhasil menjalankan Santhara hingga 87 hari, tak lain adalah dia adalah seorang biksu berusia 60 tahun bernama Sadhvi Charan pada tahun 2009. Ini dikenal sebagai salah satu peristiwa penting bagi pengikut Jainisme. Tak heran bila ada sekitar 20 ribu orang yang datang untuk mengikuti proses kematian sang biksu. Sadhvi Charan sekaligus membuktikan bahwa manusia mungkin dapat menahan keinginan duniawi mereka jika mereka mau.
Ritual ini sempat dilarang oleh pemerintah India
Santhara layak dianggap sebagai salah satu ritual keagamaan ekstrem. Itulah sebabnya kemudian Pengadilan Tinggi untuk negara bagian Rajasthan secara singkat melarang pelaksanaannya. Menurut pengadilan, tindakan tersebut serupa dengan bunuh diri. Apalagi Santhara sudah dilakukan ratusan orang setiap tahunnya.
Tapi tentu saja aturan hukum tidak bisa berjalan mulus. Sejak larangan itu diberlakukan, ada begitu banyak Jainis yang tidak setuju. Sebenarnya, mereka juga tidak enggan melakukan demonstrasi karena ritual sakral mereka telah dianggap sebagai tindakan pelanggaran hukum. Padahal itu adalah ritual keagamaan yang patut diapresiasi. Dan menurut sensus yang dilakukan di India beberapa tahun yang lalu ada sekitar 4 juta penduduk disana yang merangkul kepercayaan ini.
Hanya orang-orang yang kuat dan siap untuk memutuskan untuk mengambil sumpah Santhara ini. Bayangkan saja mereka harus siap untuk tidak makan dan minum sampai kematiannya diambil. Belum lagi pada masa itu mereka harus siap untuk meninggalkan semua urusan duniawi termasuk keluarga yang hanya dekat dengan sang pencipta.