in

5 Penyebab Kram Otot

Kamu tidak harus menjadi pelari maraton untuk bisa terkena sakit kram otot. Kram otot tidak mengenal usia, yang muda, tua, aktif, dan tidak banyak duduk, sama-sama rentan terhadap kram dan sakit ini bisa datang kapanpun dan mengganggu tidur malammu meski kamu tidak menginginkannya. 

“Kram otot pada dasarnya adalah pengaktifan berlebihan atau kontraksi otot,” kata Houman Danesh, M.D,  direktur Manajemen Nyeri Integratif Gunung Sinai. “Dan meski bisa terjadi di mana saja, biasanya terjadi di betis karena otot itu menggunakan energi paling banyak di tubuh.”

Berikut adalah beberapa penyebab kram otot menurut Danesh, dikutip dari women’s health.

“Otot diaktifkan dengan melibatkan keseimbangan sinyal listrik dan ion. Dehidrasi mengubah kelompok sinyal tersebut sehingga tubuh tidak tahu apakah sinyal itu berasal dari otak atau hanya karena ada ketidakseimbangan listrik di sekitar sel. Dengan semua kebingungan ini, otot mengalami kesulitan memproses sinyal yang benar. Rasa sakit muncul akibat overaktivitas tubuh tersebut. Berita baiknya adalah bahwa kram akibat dehidrasi dapat diatasi dengan banyak mengonsumsi air putih”, jelas Danesh.

Menurut Danesh, biasanya ketegangan otot terjadi setelah kita melakukan posisi-posisi tertentu yang tak lazim kita lakukan dalam jangka waktu lama. 
“Melakukan sesuatu secara terus-menerus dengan posisi dimana tubuh anda tidak terlatih melakukannya akan  mengaktifkan dan mencederai otot-otot anda,” katanya. Kerusakan itu biasanya menyebabkan penumpukan asam laktat yang bisa memicu kejang otot. Untungnya, kram jenis ini biasanya hilang seiring berjalannya waktu. Tunggulah selama beberapa jam, tapi jika rasa sakit itu sangat mengganggu bahkan membangunkanmu sepanjang malam, sebaiknya kamu berkonsultasi ke dokter.

Beberapa orang juga menyebut fenomena yang tidak menyenangkan ini dengan istilah “saraf terjepit.” Ada serangkaian saraf yang menghubungkan otak sampai ke sumsum tulang belakang.
Menurut Danesh, “Apapun dapat menyebabkan saraf terjepit, entah itu herniated disk, radang sendi, atau  berposisi tak lazim yang akan mengganggu saraf anda. Jangan memaksakan pose yoga tertentu kalau tubuh anda tidak siap. Syukurnya tubuh anda memiliki sistem penyembuhan yang ajaib. Biasanya dosis reguler obat anti radang akan mengurangi rasa sakit. Tapi sekali lagi, usaha pertama tersebut tidak berhasil dalam beberapa hari, segeralah menemui dokter”, terangnya.

“Kehamilan menyebabkan perubahan keseluruhan dalam tubuh, dan pergeseran hormonal dapat menyebabkan kram otot”, ungkap Danesh.
Menurut Mayo Clinic, kram jenis ini biasanya terjadi di daerah betis atau kaki, biasanya melebar di malam hari selama trismester kedua dan ketiga. Kamu bisa mencoba mengatasi rasa sakit dengan meminum air putih, meregangkan tubuh, dan mengonsumsi suplemen magnesium (temui dokter terlebih dahulu untuk mendiskusikannya).

Penyebab lain terjadinya kram otot adalah suplai darah yang tidak adekuat, yang secara harfiah berarti kamu tidak mendapatkan cukup aliran darah ke kaki atau lengan. 
“Itu biasanya terjadi karena penumpukan kolesterol dalam darah anda, tapi bisa juga karena arteri yang terjepit oleh massa ovarium atau tumor. Anda harus waspada jika kolesterol anda tinggi dan diskusikanlah dengan dokter”, ujar Danesh.
Danesh juga mengatakan bahwa jika seorang pelari mengalami kejang otot pada jarak konsisten yang sama selama latihan, itu juga bisa menjadi tanda dari sindrom kompartemen yang menghambat aliran darah dan sebaiknya segera menemui dokter secepatnya.

kamu juga bisa menulis karyamu di vebma,dibaca jutaan pengunjung,dan bisa menghasilkan juta rupiah setiap bulannya,

What do you think?

Written by Julliana Elora

Presiden Diminta Setop PLTU Batu Bara Proyek 35 Ribu MW

Ditjen Pajak Telusuri Transfer Rp19 Triliun melalui Stanchart