“Sebenarnya kalau artis dan fotografer melonjak banget, maksudnya beda banget yang dulu di depan kamera, sekarang di belakang kamera. Sebenarnya kalau di dunia artis memang udah berhenti di 2018,” kata Stuart Collin saat ditemui di Jakarta Selatan, Sabtu.
Setelah berhenti berkarir di dunia akting, lanjutnya, Stuart Collin memutuskan untuk fokus mendalami hobinya di bidang fotografi kendati dia sudah menjalani hobi tersebut saat masih menjadi aktor.
“Bukan nyari duit di fotografi, aku sebagai travel photography enthusiast (peminat fotografi perjalanan) aja gitu,” ujar Stuart Collin.
Baca juga: Kiat memulai bisnis fotografi dan videografi pernikahan
Stuart Collin menjelaskan, dalam sehari dia bisa mendapatkan paling sedikit 100 jepretan. Objek foto favoritnya adalah orang-orang yang menurutnya memiliki kisah menarik.
“Jadi, kayak kalau di luar negeri itu foto-foto orang aku suka banget, apalagi yang couple-couple (pasangan-pasangan) yang sudah tua itu, loh, yang kakek-nenek gitu aku suka banget foto kayak gitu,” tutur dia.
Di tengah kemajuan teknologi kamera pada ponsel pintar, Stuart mengaku masih setia menggunakan kamera digital dalam berburu gambar karena menurut dia kualitas jepretan dari kamera masih lebih unggul dibandingkan ponsel.
Selama menekuni hobi fotografi, kesulitan yang sering ditemuinya adalah menemukan momen atau objek menarik untuk difoto. Menurut Stuart, butuh waktu lama untuk mendapatkan objek foto yang menarik.
“Kalau misalkan itu harus nyari momen dan waktu. Lebih banyak diam, ngeliat momen, baru foto. Paling waktu aja sih dan lokasi kadang-kadang,” ucap Stuart.
Stuart berpesan bagi yang ingin mulai menekuni bidang fotografi untuk terus membiasakan diri dalam mengambil foto dan tidak takut melakukan kesalahan.
“Menurut aku perbanyakin aja foto dan perbanyakin resource (referensi) yang kita mau kayak aku punya satu orang di Instagram yang aku bener-bener pelajarin kayak foto dia kayak gimana, sih? Dia kalau ngambil foto hasilnya kayak gimana?” kata Stuart.
Baca juga: Fotografer berikan tips cara arahkan ekspresi pengantin
Baca juga: Percaya diri dengan bahasa fotografi
Baca juga: ANTARA bekali fotografer mahasiswa jelajahi imaji foto jurnalistik
Baca juga: Fotografer gagal bidik momentum emas karena orang melintas tiba-tiba
