in

Anggota DPR ingatkan masyarakat selektif konsumsi makanan

Simpang Empat (ANTARA News) – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar John Kenedy Azis mengingatkan masyarakat agar lebih selektif dalam mengkonsumsi makanan agar terhindar dari penyakit.

“Kesehatan tubuh kita tergantung dari makanan yang kita makan,” katanya pada acara Pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) obat dan makanan bersama tokoh masyarakat Kecamatan Kinali, Pasaman Barat, Sumatera Barat, Minggu.

Ia menambahkan banyak penduduk Indonesia mengidap penyakit yang disebabkan oleh makanan karena makanan tersebut dicampur dengan bahan kimia yang berbahaya seperti borak dan zat pewarna tekstil.

Bahkan pemerintah sering menemukan anak sejak usia delapan tahun sudah ada cuci darah, mengidap kanker serta penyakit-penyakit berbahaya lainnya, ujarnya.

“Setelah ditelusuri penyebab penyakit tersebut tidak saja dari faktor genetik namun juga berasal dari makanan yang dicampur oleh pedagang atau produsen dengan bahan berbahaya,” sebutnya.

Makanan yang tidak layak konsumsi tersebut memang sering ditemui di wilayah Jakarta namun beberapa daerah lainnya juga ditemukan makanan yang dicampur dengan bahan tidak layak konsumsi, kata dia.

“Oleh karena itu mulai sekarang perhatikan makanan yang dikonsumsi, lebih baik kita mencegah daripada mengobati,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Padang, Zulkifli mengatakan pihaknya sering menemukan produk makanan dan minuman yang berisiko terhadap kesehatan.

“Produk yang ditemukan tersebut dominan mengandung borak dan zat pewarna tekstil,” sebutnya.

Oleh kerana itu, ia meminta masyarakat harus selektif mengonsumsi makanan dan minuman yaitu dengan memastikan lingkungan produksi produk dan siapa yang memproduksi.

“Untuk produk kemasan lihat lebel nya dan periksa melalui website atau aplikasi “Cek BPOM,” ujarnya.

Bupati Pasaman Barat, Syahiran menyebutkan apabila ada makanan dan minuman yang mencurigakan pihaknya akam menyitanya dan mengkoordinasikannya dengan BBPOM di Padang.

Ia menjelaskan biasanya penyebab berkembangnya makanan dan minuman berbahaya tersebut disebabkan oleh harganya yang murah, kemasan menarik, dan rasanya manis.

“Oleh sebab itu jangan mudah tertarik dengan tiga hal tersebut dan lihat dahulu keterangan produknya,” katanya.

(KR-MLN/H014)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2017

What do you think?

Written by virgo

Bunga Jelitha terpilih menjadi Puteri Indonesia 2017

Bali dan DKI 100 persen bebas malaria