JAKARTA – Emiten bank, PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) menargetkan selama setahun ke depan bisa menyalurkan pinjaman konsumer berupa kredit tanpa agunan (KTA) Payroll sebesar 100 miliar rupiah.
Presiden Direktur Bank MNC Internasional, Mahdan, mengatakan KTA Payroll di sisa waktu hingga akhir 2019 diharapkan bisa tersalurkan sebesar 20 miliar rupiah. Meski baru diperkenalkan, aplikasi pengajuan kredit yang sudah masuk sebesar 3 miliar rupiah dan sudah diproses 1 miliar rupiah.
“MNC Bank terus melakukan konsolidasi serta fokus pada bisnis sesuai dengan rencana Bisnis Bank yang telah dicanangkan, yaitu konsumer dan retail bisnis. Dalam rangka meningkatkan penetrasi pasar pada segmen tersebut, kita memperkenalkan program KTA Payroll,” ungkapnya di Jakarta, Kamis (31/10).
KTA Payroll merupakan produk pinjaman untuk memenuhi kebutuhan finansial karyawan melalui proses cepat dan bunga rendah. Produk ini ditujukan untuk karyawan tetap, karwayan kontrak maupun outsource sepanjang memenuhi persyaratan sesuai perjanjian. Melalui program tersebut, MNC Bank berharap dapat menggenjot kinerja baik penyaluran kredit maupun penghimpunan dana murah.
Hingga September 2019, total aset Bank MNC mencapai 11,08 triliun rupiah dan liabilitas 9,63 triliun rupiah atau masing-masing tumbuh 3,6 persen dan 3,4 persen dari periode sama di tahun sebelumnya. Pertumbuhan aset dimotori oleh peningkatan penyaluran kredit, yang mencapai 8,1 triliun rupiah atau tumbuh 7,6 persen ditopang oleh sektor konsumer dengan pendorong utamanya adalah multifinance dan mortgage.
Penyaluran kredit telah mencapai 96 persen dari target dengan porsi penyaluran terbesar pada sektor konsumer, sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB). Sementara, pertumbuhan liabilitas digerakan oleh peningkatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), yang pada kuartal III-2019 tumbuh 5,9 persen atau mencapai 9 triliun rupiah. Pertumbuhan DPK mencapai 96 persen dari target dengan pertumbuhan tabungan sebesar 7,6 persen.
Untuk performa kredit macet atau Net Performing Loan (NPL) memang sedikit mengalami kenaikan menjadi 4,11 persen, dari periode sama tahun lalu 3,8 persen.
yni/AR-2