in

Banjir Bandang Rusak 38 Rumah di Bayua, Di Palupuah 2 Rumah Tertimpa Longsor 

SISA BANJIR: Personel BPDB Agam bersama masyarakat
membersihkan material banjir bandang yang melanda wilayah
Sungairangeh, Nagari Bayua, Tanjungraya, kemarin.(BPBD AGAM
FOR PADEK)

Sejumlah wilayah di Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, dilanda longsor akibat derasnya curah hujan di wilayah Bukittinggi dan Agam Timur, sejak Sabtu (9/12) malam. Selain menutup akses jalan, material longsor dilaporkan juga merusak dua unit rumah warga.

Salah satu titik yang terdampak tanah longsor berada di Jorong Muaro, Nagari Kotorantang, tepatnya di ruas Jalan Raya Bukittinggi-Medan KM 17. Kemarin pagi, material longsor masih menimbun badan jalan dan sempat menutupi akses jalan sehingga terjadi kemacetan panjang.

Kapolsek Palupuh Polresta Bukittinggi Iptu Rommy Hendra Korniawan menyebut ada delapan titik di Kecamatan Palupuh yang mengalami longsor. Diantaranya, longsor di Jalan Alang Laweh, Jorong Batangpalupuh, Nagari Kotorantang menyebabkan kerusakan rumah warga pada bagian dapur.

Kemudian, longsor di Jorong Batangpalupuh menyebabkan kerusakan rumah warga pada bagian kamar. Selanjutnya, longsor terjadi di titik Jalan Masjid Tagwa Jorong Batangpalupuh, Simpang Patai Nagari Nanlimo, Jalan Cubadak Bungkuk Jorong Batangpalupuh.

Titik longsor lainnya terjadi di Jalan Sitingkai Jorong Baruah Luak Nagari Kotorantang dan Labuah Baru Jorong Batangpalupuh. Beberapa titik longsor ini sudah dibersihkan oleh tim gabungan dari TNI-Polri, BPBD, bersama masyarakat termasuk pihak balai jalan.

Selain longsor, tingginya curah hujan kembali memicu banjir bandang susulan di Jorong Sungairangeh, Nagari Bayua, Kecamatan Tanjungraya, Jumat malam. Puluhan warga terpaksa harus mengungsi ke  SDN 02 Bayur dan kantor wali nagari setempat.

“Warga mengungsi terdata sebanyak 234 jiwa dari 74 keluarga. Tidak hanya ke kantor wali nagari atau SDN 02 Bayur, namun juga ke rumah tetangga dan keluarga terdekat mereka,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Ichwan Pratama Danda, Minggu (10/12).

Pemerintah daerah dan nagari lanjutnya, telah memberikan selimut dan logistik bagi korban banjir bandang. Kekinian, sebagian warga sudah kembali ke rumah mereka untuk membersihkan material yang mengenai rumahnya.

Sedangkan yang lainnya masih bertahan di kantor wali nagari tersebut. Ia menjelaskan, banjir bandang itu merusak 38 unit rumah warga. Dua unit rumah bahkan hilang terbawa material banjir, tiga unit rusak sedang dan sisanya terendam dan dimasuki lumpur.

Selain puluhan rumah, material banjir berupa kayu dan batu berlumpur juga menutupi akses jalan sepanjang 100 meter dengan ketinggian 1-2 meter, menimbun areal sawah, merusak fasilitas pendidikan bangunan TK Kembang Melati dan kantor guru.

“Sebagian material banjir ini sudah kita bersihkan dan kita upayakan cepat selesai, masyarakat juga sangat membantu. Sesuai instruksi pimpinan, kita juga bangun jembatan darurat dan pukul 17.35 tadi kondisinya sudah bisa dilewati kendaraan,” sebut Ichwan.

Sehari sebelumnya, Bupati Agam Andri Warman bersama sejumlah pejabat Pemkab sudah turun meninjau lokasi banjir bandang. Sebelum ke lokasi banjir, Andri terlebih dahulu melihat kondisi warga yang mengungsi di Kantor Wali Nagari Bayua.

Andri mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat saat ini cuaca masih dalam kondisi musim penghujan. “Tetap waspada dan hati-hati akan banjir bandang susulan,” ujar bupati yang ikut prihatin dan berharap bencana segera berlalu. (ptr)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Maralus Sagari, Anggota DPRD Mentawai 2014-2019 Tutup Usia

Bus Trans-Padang Koridor 2 & 3, Resmi Lintasi Bungus dan Nanggalo. Ini Rute Lengkapnya