in

Bank Dunia Beri Masukan ke Jokowi untuk Perkuat SDM

JAKARTA – Perwakilan Bank Dunia di Indonesia memberi­kan masukan kepada Presiden Joko Widodo untuk meningkat­kan perekonomian, yaitu me­lalui penguatan sumber daya manusia (SDM) hingga pem­bangunan infrastruktur.

Hal itu disampaikan Men­teri PPN/Kepala Badan Peren­canaan Pembangunan Nasio­nal, Bambang PS Brodjonegoro usai mendampingi Presiden Jokowi menerima delegasi per­wakilan Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/6).

“Presiden didampingi be­berapa menteri menerima delegasi Bank Dunia yang berkantor di Jakarta untuk mendengarkan masukan, ter­utama mengenai bagaimana sebaiknya ekonomi Indonesia dikelola lima tahun ke depan,” kata Bambang.

Ia menjelaskan, masukan tersebut akan menjadi ma­sukan dalam Rencana Pem­bangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). “Targetnya tentunya pada tahun 2030, In­donesia sudah bisa lebih mem­perbaiki kesejahteraan ma­syarakatnya,” jelasnya.

Ia lalu merinci masukan yang diberikan. Pertama, ter­kait penekanan mengenai pembangunan sumber daya manusia (SDM), khususnya di bidang pendidikan baik pendi­dikan dasar maupun pendidik­an vokasi.

“Kedua, membangun infrastruktur. Karena ternyata in­frastruktur kita secara nilai infrastruktur per kapita jauh tertinggal dibanding negara yang tergolong emerging mar­ket. Jadi, Indonesia dibanding negara berkembang lain ma­sih perlu membangun infra­struktur, terutama yang terkait dengan konektivitas dan infra­struktur dasar, seperti air ber­sih, sanitasi maupun listrik,” ujar Bambang.

Kemudian ketiga, lanjut Bambang, Bank Dunia mem­berikan masukan untuk men­jaga keseimbangan sumber daya alam.

“Dalam pengertian sumber daya alam harus bisa diman­faatkan tapi saat yang sama juga harus bisa menjaga kes­inambungannya dari sisi sus­tainability,” ucap Bambang.

Selanjutnya, saran keempat terkait dengan perpajakan yang disarankan agar pemerintah bisa meningkatkan penerimaan pajak. “Kelima untuk investasi, Indonesia perlu mendorong investasi yang lebih berorien­tasi kepada ekspor. Kemudian investasi yang bisa mendorong Indonesia masuk ke dalam ran­tai perdagangan global,” tutup Bambang seraya menambah­kan bahwa Indonesia harus le­bih aktif meningkatkan Foreign Direct Investment (FDI).

Bantah Beri Pinjaman

Sementara itu, salah se­orang perwakilan Bank Du­nia di Indonesia, Rodrigo A Chaves, mengatakan pertemu­an ini merupakan pertemuan rutin. “Tidak ada agenda khu­sus yang dibahas kedua belah pihak. Kami hanya melapor­kan program-program kerja Bank Dunia di Indonesia se­lama satu tahun terakhir,” ujar Rodrigo.

Rodrigo sekaligus memban­tah Bank Dunia akan mem­berikan pinjaman dana kepada Indonesia. Justru salah satu topik yang dibahas adalah me­ngenai apa yang telah dikerja­kan pemerintah Indonesia menggunakan uang pinjaman Bank Dunia selama setahun terakhir.

Bank Dunia juga menya­rankan, pemerintah Indonesia mesti cermat dalam menang­kap peluang di tengah situasi ekonomi global pascaperang dagang antara AS dengan Tiongkok.

“Pemerintah Indonesia perlu memperhatikan dengan saksa­ma apa yang terjadi pada eko­nomi global saat ini. Ada awan hitam menggelantung karena perang dagang,” ujar Rodrigo. fdl/P-4

What do you think?

Written by Julliana Elora

Investasi pada Substitusi Impor Mesti Digencarkan

Prabowo Diisukan Jadi Wantimpres Jokowi