Kendari, Sulawesi Tenggara (ANTARA News) – Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, dr Asrum Tombili, mensinyalir masih banyak warga yang menjadi korban penyalahgunaan tablet paracetamol caffein carisoprodol (PCC) yang enggan melaporkan diri.
“Kami prediksi masih ada warga yang belum melaporkan kasus yang sama baik ke RS, BNN, ataupun pihak kepolisian kalau keluarga mereka menjadi korban penyalahgunaan tablet PCC itu,” kata Tombili, di Kendari, Jumat.
Hal itu, kata dia, karena dimungkinkan ada rasa takut keluarga korban dicap sebagai pengguna atau penjual padahal mereka adalah korban dari penyalahgunaan tablet ilegal itu.
“Untuk itu, kami menghimbau kepada masyarakat jika ada keluarganya mengalami gejala kelainan kejiwaan mendadak, agar segera dibawa ke rumah sakit,” katanya.
Asrum juga memprediksi bahwa korban penyalahgunaan tablet PCC itu berada di angka 100 orang, tetapi yang ketahuan karena mengantar ke rumah sakit baru sekitar 60 sampai 70 orang.
Ia sudah melakukan koordinasi Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Tenggara, Saleh Lasata, terkait kejadian yang terjadi disecara mendadak dan bersamaan itu.
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2017