Manufaktur elektronik raksasa dari China, Foxconn tengah melakukan penyelidikan terhadap salah satu mantan petingginya, yang diduga telah melakukan pencurian ribuan iPhone semasa dia bekerja. Belum diketahui nama lengkapnya, namun pria yang memiliki panggilan Tsai tersebut kabarnya diam-diam menyelundupkan iPhone buatan Foxconn sejak 2013-2014 yang diprediksi sampai 5.700 unit.
Adalah iPhone 5 dan iPhone 5S yang jadi korban kejahatan Tsai. Seluruh iPhone tersebut langsung ditawarkan ke toko, dan diperkirakan Tsai telah mengantongi setidaknya sebesar USD 2,2 juta atau sekitar Rp 29,7 miliar (USD 1 = Rp 13.500). Tsai tidak bergerak sendirian, tercatat ada sekitar delapan orang lainnya yang ikut terlibat. Mereka-mereka sama-sama memperoleh keuntungan atas kejahatan yang dilakukan bersama Tsai.
Dikutip dari PC Mag, Sabtu (3/12), Tsai memegang keuntungan yang paling besar di kisaran USD 1,56 juta atau setara Rp 21 miliar. “Tsai menginstruksikan delapan karyawan di pabrik Foxconn di daratan selatan Shenzhen untuk menyelundupkan ribuan iPhone 5 dan iPhone 5s,” kata sebuah sumber.
Modus yang digunakan Tsai dan komplotannya cukup cerdik. Mereka memanfaatkan proses pembuangan sampah di perusahaan tempatnya bekerja. Alih-alih sampah produksi yang dibuang, mereka malah melemparkan iPhone. Selanjutnya, iPhone yang sengaja ‘dibuang’ itu dipasarkan ke toko-toko di Shenzen, China.
Foxconn mengetahui raibnya ribuan iPhone tersebut dari audit internal yang dilakukannya. Produsen ini juga telah melaporkannya ke pihak berwajib untuk diusut. Tsai sendiri terancam hukuman 10 tahun penjara atas tindakannya itu.
LOGIN untuk mengomentari.