Presiden Joko Widodo menyampaikan dukacita mendalam atas meninggalnya Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi. Keduanya adalah mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, yang diketahui turut serta menyampaikan aspirasinya di DPRD Kendari.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Saya atas nama pemerintah menyampaikan dukacita yang mendalam dan berbelasungkawa yang mendalam atas meninggalnya ananda Randi dan ananda Yusuf Kardawi,” ujar Presiden selepas melaksanakan ibadah salat Jumat di masjid Baiturrahim, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat, 27 September 2019.
Kepala Negara mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan keduanya diberikan ketabahan dan kesabaran atas peristiwa tersebut.
“Semoga apa yang diperjuangkan oleh ananda Randi dan ananda Yusuf Kardawi ini menjadi kebaikan bagi bangsa ini dan mendapatkan tempat yang paling mulia di sisi-Nya,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan bahwa dirinya telah memerintahkan Kapolri untuk melakukan investigasi terhadap peristiwa tersebut. Kepala Negara juga meminta kepolisian untuk memeriksa seluruh jajarannya yang saat itu bertugas di lokasi.
“Tidak ada perintah apapun dalam rangka demo ini untuk membawa senjata. Jadi, ini akan ada investigasi lebih lanjut,” tuturnya.
Selain itu, Kepala Negara kembali menegaskan bahwa penanganan terhadap setiap aksi demonstrasi oleh kepolisian harus dilakukan dengan cara-cara persuasif, terukur, dan tidak represif.
“Sudah saya sampaikan bahwa dalam menangani demo tidak represif. Karena berdemonstrasi ini kan menyampaikan mendapat dan itu dijamin oleh konstitusi,” tandasnya.