TUBAN, ZonaSatu– Nama Ronggolawe memiliki historis panjang bagi kultur kearifan budaya masyarakat Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sosok yang dikenal setia kawan dan tegas dalam menentukan sikap itu, kondang kisahnya kala menahkodai pertempuran melawan Majapahit. Lantas, setujukah jika Ronggolawe disebut pemberontok ? Dalam hal ini penulis Zonasatu.net memiliki penilain berbeda berdasarkan refrensi dari berbagai sumber. Berdasarkan Kidung Ronggolawe, sangat tidak etis dan tidak tepat jika sosok Ronggolawe dianggap pemberontak. Seharusnya, sebutan yang tepat untuk Ronggolawe ialah kesatria tanpa pilih tanding yang setia kawan. Pasalnya dalam catatan Kidung itu menuliskan, pertikaian Ronggolawe dengan Majapahit dipicu lantaran kedudukan atau jabatan teman seperjuangannya yang dianggap tidak setimpal dengan jerih payah serta pengorbanan kala bertempur mengabdikan diri untuk Majapahit yang kala itu sedang untuk memperluas kawasan pemerintahan. Dari hal tersebut dapat dikatakan sikap Ronggolawe ini sangat setia kawan. Pemahaman itu juga sama penafsirannya dengan Chanel youtube Jagat Mandala yang mengulas sacara detail dengan menyebutkan sejarah asal usul guratan catatan diatas lontar dengan aksara jawa pertengahan yang mengisahkan tentang Kidung Ronggolawe dan historis sejarah jiwa kesatria Ronggolawe. Sementara belum banyak yang tau siapa nama julukan kuda jingkrak yang djadikan lambang kebesaran Kabupaten Tuban? Kuda itu berdasarkan keterangan dari berbagai sumber merupakan kuda tunggangan Ronggolawe yang diajak memporak porandakan pasukan Majapahit kala pertempuran di sekitar sungai Tambak Beras.
