in

Distribusi Elpiji 3 Kg Belum Stabil

Warga Minta Lanjutkan Operasi Pasar Gas

Operasi pasar elpiji 3 kilogram (kg) yang dilakukan pihak Pertamina dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) di sejumlah kelurahan di Padang selama dua hari Rabu-Kamis (7-8/9), tak mampu mengatasi kelangkaan si melon tersebut. 

Pantauan Padang Ekspres ke sejumlah pengecer Jumat (8/9) pagi, masih ada pengecer yang kekosongan stok elpiji 3 kilogram. Seperti dua pengecer elpiji 3 kg di Jalan Berok Siteba, Kelurahan Kuraopagang, Kecamatan Nanggalo, masih ditemui tabung-tabung gas yang kosong. 

Seperti diungkapkan salah seorang pengecer elpiji yang namanya enggan untuk dituliskan. Dia mengatakan, pasokan gas ke kedainya kosong empat hari belakangan dan belum ada tanda-tanda dari agen untuk  memasok gas baru. “Ya, saya kira selesai digelar operasi pasar, akan normal kembali stok elpiji, nyatanya masih putus,” sebutnya.

Masih di kelurahan tersebut, pengecer lainnya yang juga tak mau disebutkan namanya juga mengeluhkan kosongnya pasokan elpiji di kedainya. 

Hal itu telah berlangsung selama satu minggu. “Biasanya kalau stok kosong hanya sehari dua hari, tapi ini sudah seminggu tak ada pasokan elpiji, kabarnya, esok (hari ini, red) elpiji bakal dipasok lagi,” sebutnya.

Yasrizar, pengecer elpiji di Jalan M Yamin mengaku elpiji 3 kilogram yang ia jual telah kosong selama tiga hari. “Saya tidak tahu kenapa dan keadaan seperti ini sampai kapan,” sebutnya.

Menurut Yasrizar, untuk menormalkan pasokan elpiji 3 kilogram tak cukup hanya menggelar operasi pasar selama dua hari. “Operasi pasar selama dua hari terkesan seremoni saja. Kalau memang mau menormalkan keadaan, operasi pasar itu minimal tiga hari dan pastikan setiap agen menyalurkan elpiji itu ke pangkalan dan pengecer,” harapnya.

Kondisi berbeda dialami pengecer elpiji di Jalan Jhoni Anwar, Kelurahan Kampunglapai, Kecamatan Nanggalo. Nurbaya, pengecer di Jalan Jhoni Anwar mengatakan, elpiji 3 kilogram mulai normal sejak Kamis (7/9) setelah operasi pasar. “Alhamdulillah sudah normal lagi, setidaknya masyarakat tidak pusing lagi membeli gas jauh-jauh. Apalagi kemarin kan dilaksanakan operasi pasar yang membuat keadaan normal,” sebut wanita yang menjual elpiji 3 kilogram seharga Rp 18 ribu itu.

Pengecer lainnya yang berjualan di Jalan Asra Dadok Tunggulhitam menyebut, pasokan sudah normal mulai kemarin. “Ya, tadi pagi agen datang memasok gas, alhamdulillah sudah mulai lancar, semoga keadaan ini bisa bertahan lama,” sebut pria yang namanya tak mau disebutkan itu.

Tepisah Koordinator Elpiji 3 kilogram Padang Hiswana Migas Adri Sarkani mengklaim, pasokan sudah mulai normal di tingkat pangkalan usai digelarnya operasi pasar. “Kekosongan stok di tingkat pengecer itu karena agen belum mendistribusikan ke pengecer, penjualan yang resmi kan di pangkalan,” akunya.

Menurutnya, pihaknya akan melakukan pemantauan dan mendorong seluruh agen untuk menyalurkan elpiji 3 kilogram ke pangkalan dan pengecer. “Jika langka, logikanya tak ketemu saat digelar operasi pasar, karena elpiji yang dijual saat operasi pasar sepi pembeli, berarti tak ada terjadi kelangkaan. Selain itu, kami juga akan memantau dan hari ini (kemarin, red) masih tahap evaluasi usai digelarnya operasi pasar,” katanya.

Selain itu, menanggapi permintaan masyarakat untuk kembali menggelar operasi pasar hingga keadaan benar-benar normal, ditegaskan Ardi pihaknya akan berkoordinasi dengan Pertamina dan tak bisa menggelar operasi pasar secara asal-asalan. “Ya, untuk menggelar operasi pasar kembali, tentu harus di koordinasikan dulu dengan pihak Pertamina tak bisa mendadak-mendadak,” ulasnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Budaya Malu atau Malu Budaya

Gempa 8,1 SR, Korban Meninggal 32 Jiwa