in

Elpiji 3 Kg Diklaim Sudah Stabil

Operasi Pasar Berakhir Kemarin

Kelangkaan elpiji 3 kilogram disikapi Pertamina dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sumbar dengan menggelar operasi pasar gas sejak Rabu (6/9). Namun diduga karena kurang sosialisasi, banyak masyarakat yang tidak tahu operasi pasar ini. Alhasil, gas 3 kg yang dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 17 ribu per tabung ini sepi pembeli. 

Seperti diungkapkan sejumlah warga di Kelurahan Dadok Tunggulhitam, kepada Padang Ekspres, Kamis (7/9). Warga mengaku tidak tahu ada operasi pasar elpiji 3 kg, padahal telah berlangsung selama dua hari di sejumlah kelurahan di Padang.

Afrizal, salah satu warga yang tengah membeli elpiji tersebut mengaku mengetahui ada operasi pasar dari tetangganya yang membeli gas tersebut. 

“Walaupun gas dijual berdasarkan harga eceran tertinggi (HET) Rp 17 ribu, namun masih banyak masyarakat yang tidak tahu. Seharusnya pihak terkait sosialisasikan dulu sebelum menggelar operasi pasar,” ujar pria berkacamata itu.

“Saya tadi ke Pasar Siteba belanja kebutuhan harian. Ketika lewat depan kantor lurah, saya lihat banyak tabung elpiji 3 kg. Kebetulan tabung gas di rumah kosong satu. Saya langsung beli,” kata Nurahmi. Ia menyebut, di kedai-kedai tempat biasa beli elpiji 3 kg, stoknya masih kosong.

Terpisah, Koordinator Gas Tiga Kilogram Kota Padang, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sumbar Adri Sarkani menyebut, minimnya sosialisasi karena informasi untuk menggelar operasi pasar dari pihak Pertamina didapatkan Senin (4/9) sore sehingga waktu persiapan cukup singkat. 

“Kami dapat info Senin sore, dan Rabu pagi diminta untuk menggelar operasi pasar, wajar saja sosialisasi kurang maksimal,” akunya.

Dia mengaku, singkatnya masa persiapan untuk sosialisasi, pihaknya berupaya memberikan informasi kepada masyarakat melalui masjid dan mushala yang ada. “Kami imbau masyarakat untuk mendatangi lokasi operasi pasar di kelurahan melalui masjid dan mushala,” tambahnya.

Selain itu, minimnya daya beli masyarakat saat digelarnya operasi pasar selama dua hari ini, kata Ardi, karena mayoritas masyarakat menengah ke bawah hanya memiliki satu tabung di rumahnya. 

“Ya, dengan keadaan yang sudah mulai normal, masyarakat yang tabung gasnya masih berisi tidak mungkin membeli gas yang baru sementara mereka tidak memiliki tabung cadangan di rumahnya,” terangnya.

Hari kedua digelarnya operasi pasar elpiji 3 kg kemarin, sambung Ardi, dilaksanakan di delapan titik di Kota Padang dengan total penjualan hari kedua mencapai sekitar 1.100 tabung. 

“Persentase hari ini meningkat dari kemarin, karena kemarin digelar di 16 titik terjual sekitar 1.200 tabung, sekarang (kemarin, red) hanya 8 titik terjual 1.100 artinya ada peningkatan. Meski secara keseluruhan hanya terjual sekitar 25 persen dari total tabung elpiji yang disediakan 12.880 tabung, namun sudah mampu membuat keadaan normal,” tukasnya seraya menyebut operasi pasar telah berakhir kemarin. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

FC Metz vs PSG: Ajang Pembuktian Trio Termahal

Angkat Sail Sabang, Pelaku Pariwisata Aceh Promosi Pada MATTA Fair