Hari ini aku ada janji ketemuan sama teman-teman beauty blogger. Karena ketemuan cuma untuk main, bukan urusan pekerjaan, aku ajak anak aku. Tanpa suami aku, karena takutnya suami aku bosan kalau ikut. Haha.
Di acara Nivea #SentuhanIbu ini, Nivea mengingatkan kembali kepada para blogger yang hadir (mayoritas adalah para ibu), untuk mendongeng untuk anaknya.
Acara tersebut dipandu oleh Mona Ratuliu, dan juga hadir Mr Holger Welters, President Director PT Beiersdorf Indonesia, Kak Seto Mulyadi, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, dan Aryo Zidni, Pendiri Komunitas Ayo Dongeng Indonesia. Kak Seto adalah sosok yang paling berkesan buat aku, karena benar-benar jelas aku masih ingat segimana aku ngefan sama Kak Seto dari kecil dan Alhamdulillah bisa ketemu dan foto bareng sekarang, setelah aku punya anak. Haha. (Terimakasih banyak Kak Seto, sudah menghiasi masa kecil saya..)
Dalam acara tersebut, Mr Holger Welters mengatakan bahwa Nivea telah menjadi bagian dari keluarga Indonesia selama satu abad, fakta ini tidak terlepas dari kuatnya peran ibu dalam keluarga sehingga menjadi inspirasi kampanye Nivea #SentuhanIbu. Menurut beliau, salah satu moment Sentuhan Ibu adalah melalui mendongeng karena dapat menyampaikan nilai-nilai penting seperti menghargai, keberanian, dan mampu memberikan kenyamanan, ketulusan, dan kasih sayang yang sejalan dengan filosofi Nivea. Melalu kampanye Sentuhan Ibu ini. Nivea ingin mendorong para ibu menjadikan mendongeng sebagai kegiatan yang menarik dan esensial.
Menurut Kak Seto, membaca dan mendongeng berkontribusi dalam perkembangan anak, karena bisa mengaktifkan pusat emosi di otak anak, selain itu juga melatih fokus dan perhatian anak. Mendongeng membantu melatih anak berpikir secara terstruktur, menstimulasi kreatifitas, memperkenalkan berbagai nuansa emosi, dan proses identifikasi yang erat kaitannya dengan pembentukan pribadi yang positif ketika anak menjadi dewasa nanti.
Ada sebagian orang tua yang merasa kikuk atau bingung saat mendongeng untuk anaknya. Padahal menurut Aryo Zidni, semua orang bisa mendongeng. Namun memang, dibutuhkan jiwa dalam mendongeng, seperti memainkan intonasi, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh secara sederhana. Sumber inspirasi mendongeng pun macam-macam, bisa dari apapun, misalnya buku cerita bahkan sampai sayur dan buah yang ada di supermarket pun bisa dijadikan dongeng. Tinggal dikembangkan sesuai dengan kreatifitas ibu.
Tips dari Aryo Zidni untuk orang tua yang ingin mendongeng untuk anaknya, yaitu: baca dulu dongeng yang akan dibawakan, sesuai atau tidak dengan usia anak. Selain itu, dengan membaca dongengnya duluan, ibu bisa lebih melakukan improvisasi ketika mendongeng nanti. Selanjutnya, pilih dongeng yang kita suka, sehingga saat mendongeng kita juga enjoy. Selanjutnya, kita sebagai orang tua juga harus meluangkan waktu untuk mendongeng buat anak, bukan menunggu waktu luang, karena kalau menunggu waktu luang, enggak akan pernah ada waktu luang untuk mendongeng buat anak.
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk mendongeng? Waktu untuk mendongeng sebenarnya bisa kapan saja, selama anak siap mendengan dongeng. Saat anak tidak fokus pada mainan atau apaun dan hanya fokus pada cerita kita. Idealnya sebelum tidur, karena saat itu anak bisa lebih fokus mendengar cerita kita, dan orang tua yang bekerjapun sudah ada di rumah. Tapi, apabila orang tuanya atau ibunya tidak bekerja di kantor, maka dongeng bisa dilakukan kapan saja, selama anak siap.
Mengingat pentingnya dongeng untuk anak,Arum Nurhandayani, Brand Manager Nivea Creme, PT Beiersdorf Indonesia menjelaskan bahwa tahun ini Nivea #SentuhanIbu mengembangkan konsep mendongeng melalui digital video musical dan drama musika dengan judul “Dongeng Pohon Impian”, yang menceritakan makna sentuhan ibu bagi anak dengan berbagai karakter unik.
di bawah Pohon Impian milik Imaji, ibunya Angan |
Dongeng Pohon Impian ini berkisah tentang seorang ibu bernama Imaji yang memiliki Pohon Impian, yang selalu ingin membahagiakan anaknya, Angan. Suatu hari, Imaji dan Angan harus perpetualang untuk mendapatkan kembali Pohon Impian milik mereka dari Saudagar Pongah dan menghadapi berbagai rintangan. Semakin kuat ikatan diantara mereka, semakin besar pula kekuatan mereka untuk melewati rintangan tersebut.
Aku penasaran banget sama Dongeng Pohon Impian, karena dongeng ini merupakan dongeng original, belum pernah diceritakan dimanapun. Kalau teman-teman penasaran juga dan ingin langsung menyaksikan drama musikal ini, tiketnya bisa dibeli di Lazada. Ada tiga kelas, yaitu kelas Angan seharga Rp 150.000,-, kelas Imaji Rp 200.000,- , dan kelas Pohon Impian Rp 300.000,-. Drama musikal ini diadakan di Ciputra Artpreneur, tanggal 22 Desember 2018, bertepatan pada hari ibu. Untuk detail informasinya, kamu bisa cek di www.nivea.co.id.
Setelah pulang dari acara ini, aku semakin semangat mendongeng untuk anak aku. Baik dari youtube yang sebelumnya pernah aku tonton, dari buku, atau dari apapun, ngarang aja. Yang penting dongeng buat anak, mengandung nilai positif, dan anak aku senang. Hehe.
Semoga aku, dan kita semua para orang tua konsisten untuk mendongeng buat anak-anak kita, dan menjadi memory yang enggak akan terlupakan sampai dia dewasa nanti. Aduh, aku nulisnya jadi baper, ngembeng air mata ini liat anak aku yang sudah tidur. Haha.
Segitu dulu yang bisa aku share tentang Nivea #SentuhanIbu gengs. Semoga bermanfaat ya.