Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan ledakan di SMAN 72 terjadi sebanyak dua kali, tepatnya di mushalla sekolah.
“Pada jam 12.15 WIB, di masjid atau mushalla-nya SMA 72 ini telah terjadi ledakan. Telah terjadi ledakan, dan ledakan itu ada dua kali,” kata Lodewijk saat ditemui awak media di SMAN 72, Kepala Gading, Jakarta Utara, Jumat.
Dia melanjutkan, ledakan pertama terjadi di posisi agak belakang dekat mushalla, sedangkan untuk ledakan ke dua terjadi di pintu mushalla.
Akibat ledakan tersebut, lanjut Lodewijk, sebanyak 20 orang dikabarkan mengalami luka-luka. Mereka kini telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Lodewijk melanjutkan, hingga saat ini, pihak kepolisian masih berada di lokasi untuk mencari tahu penyebab utama terjadinya ledakan.
Dia meminta masyarakat untuk tenang dan tidak mengambil kesimpulan bahwa aksi ini merupakan bagian dari serangan terorisme.
“Jangan dikatakan ini jumping conclusion bahwa ini aksi teroris. Kita belum sampai ke sana,” kata dia.
Sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyelidiki penyebab terjadinya ledakan di SMAN 72 di Kompleks TNI AL, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat.
“TNI AL beserta pihak Polri sampai dengan saat ini masih dalam proses penyelidikan untuk mencari tahu kronologi / penyebab ledakan” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul dalam keterangan yang diterima Jumat.
Sejauh ini, pihaknya baru mendapatkan info bahwa peristiwa ledakan itu terjadi sekitar pukul 12.15 WIB.
Tunggul melanjutkan beberapa korban dari ledakan sudah dibawa oleh prajurit TNI AL ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.