Jakarta ( Berita ) – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengemukakan, dunia Islam perlu membangun blok ekonomi baru dan keluar dari peta isu-isu lama terkait keamanan serta terorisme.
“Mari kita mulai membangun sekolah, mentradisikan membaca, serta meningkatkan hubungan dagang dan investasi antarnegara OKI sebagai penetapan dasar bagi kemajuan bersama,” ungkapnya.
Demikian sambutan Fahri Hamzah dalam Sidang Parlemen Negara-Negara Islam (PUIC OIC) di Mali, Afrika Barat, yang berlangsung 21-29 Januari 2017 seperti disampaikan dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu [28/1].
Di hadapan pemimpin dan anggota parlemen negara-negara Islam, Fahri Hamzah menyampaikan pidato dengan mengangkat isu baru di luar isu umum yang dibahas oleh negara negara lain.
Fahri menyampaikan isu baru tersebut karena pidato yang ada dalam forum ini sangat didominasi oleh pesimisme atas isu keamanan dan seolah Islam identik dengan terorisme.
Pidato Fahri menyampaikan hal baru dalam forum ini. “Kita harus berhenti menari dengan irama yang diatur orang lain. Kita harus kembali kepada kepercayaan diri pada narasi dan pesan dasar Islam, yaitu salam atau perdamaian,” katanya.
Menurut Fahri, Islam tidak saja berarti pesan damai tetapi Nabi Muhammad juga membawa metode resolusi konflik yang dipraktikkan di Mekah kepada suku-suku yang sangat kental kesukuannya.
Fahri Hamzah juga menawarkan sebuah gagasan bagi dunia Islam agar negara-negara Islam segera keluar dari peta isu-isu lama terkait keamanan dan terorisme. Dunia Islam dalam dua dekade terakhir terus disibukkan oleh isu dan bisnis keamanan dunia.
Isu keamanan ini adalah bisnis negara negara maju. Itulah cara terakhir bagi kapitalisme untuk bertahan dengan cara menebar kecemasan padahal di belakang itu mereka menjual senjata.
“Kita semua disibukkan dengan isu keamanan sampai tak sempat mengurus manusia dan peradaban. Peradaban Islam mundur dan hancur di mana-mana,” kata politisi PKS ini.
Saatnya kini dunia Islam bangkit membangun manusia, membangun ekonomi, mencerdaskan kembali masyarakat dengan membangun sekolah-sekolah terbaik. “Pertemuan negara-negara Islam harusnya kita jadikan sebagai ruang untuk membangun blok ekonomi baru dunia,” kata Fahri.
Pidato Fahri Hamzah tersebut mendapat sambutan meriah dari peserta sidang. Di antaranya pujian dari Wakil Ketua Majlis Syuro Arab Saudi Dr Mohammad Amin Ahmad Al Jefri.
Dia menyampaikan khusus dalam pertemuan bilateral parlemen Arab Saudi dan parlemen Indonesia. Mohamad Amin menyambut baik tawaran Indonesia untuk mendorong lebih maju pertemuan parlemen negara OKI tersebut dari sekedar hanya sebatas ritual membahas keamanan dan terorisme menjadi lebih maju dengan menjadi kerja sama ekonomi membangun manusia dan peradaban.
Di samping itu dalam pertemuan bilateral dengan Arab Saudi juga dibahas rencana kedatangan Raja Salman dan ketua Majlis Syuro Arab Saudi ke Indonesia.
Fahri Hamzah memimpin delegasi parlemen Indonesia dalam Sidang Umum ke-12 PUIC OIC yang dilaksanakan di Kota Bamako (Mali) pada 21-29 Januari 2017. Sidang dihadiri oleh 41 Negara ini membahas tentang berbagai isu-isu penting terkait dunia Islam. Dalam sidang PUIC OIC ini, Fahri Hamzah juga mengadakan pertemuan bilateral dengan parlemen Irak, Turki dan tuan rumah Mali.(ant )