PRESTASI kembali diukir guru SMPN 5 Padangpanjang, Endar Madesa, M.Pd. Di tengah menunggu jadwal keberangkatan mengaja ke Belanda selama 3 tahun mendatang, Endar merupakan salah seorang tim penulis buku Bunga Rampai Praktik Baik Literasi Numerasi dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Endar merupakan salah seorang dari hanya dua guru di Sumbar yang tergabung dalam tim beranggotakan 24 tenaga pendidik dari seluruh Indonesia tersebut, mendapatkan kepercayaan pihak kementerian pasca melalui dua kali seleksi yang diikuti alumni kelompok guru terapan Math City Map (MCM).
“Dua tahapan seleksi tersebut, dilakukan pihak kementerian setelah tahapan review pertama literasi numerasi yang dihasilkan. Alhamdulillah kita masih masuk, dan terus berproses menuntaskan karya ilmiah yang berkaitan dengan pengalamam ajar berbasis MCM tersebut,” ungkap Endar.
Dikatakannya karya ilmiah gabungan 24 guru tersebut, akan diterbitkan berupa buku oleh pihak kementerian untuk disebarluaskan sebagai reverensi pembelajaran bagi guru di sekolah-sekolah di Indonesia lainnya.
Menggambarkan sedikit karya ilmiah tersebut, Endar menyebut berupa pengalaman praktik pembelajaran numerasi terhadap peserta didik yang berbentuk motivatif sesuai dengan konsep MCM. Diantaranya melatih peserta didik memecahkan masalah dan menganalisis untuk meningkatkan daya literasi.
“Pembelajaran matematik cenderung membosankan anak-anak. Melalui metode terapan aplikasi MCM yang dilakukan di luar ruangan, menggunakan handphone berupa permainan pada setiap bagian tugas terbagi dalam sejumlah pos-pos dengan melombakan hasil di setiap posnya,” beber Endar.
Hasil sementara masih di posisi 5 halaman saat ini, dikatakan Endar akan di-review kembali selama tiga hari pada Selasa (23/8) mendatang di Tanggerang. Namun secara pasti, Endra mengaku belum dapat informasi dari kementerian untuk waktu penerbitan buku Bunga Rampai tersebut.
“Prediksi sementara untuk tenggat penyelesaian diperkirakan September mendatang sudah harus ready untuk dicetak. Semoga target bisa dicapai, sebelum keberangkatan kita mengajar ke Den Haag Belanda mengajar bidang studi IPA selam tiga tahun ke depan,” pungkas Endar. (wrd)