in

Fidelis Marandang, Pertebal Semangat Gotong Royong

SMP Fidelis Payakumbuh boleh dikatakan sebagai salah satu sekolah yang arif dalam menyikapi kurikulum merdeka belajar. Sejak diberlakukan beberapa waktu lalu. Bahkan untuk jenjang SMP, kurikulum ini diterapkan pada peserta didik kelas VII.

Ini bukan tanpa alasan. Buktinya, di awal tahun pembelajaran 2022/2023 mulai dijalankan Kurikulum Merdeka yang memuat pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Untuk mendukung pembelajaran intrakurikuler dilakukan penguatan dengan melaksanakan pembelajaran kokurikuler berupa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang disingkat dengan P5, yaitu pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum.

Pada tahun pertama ini SMP Fidelis Payakumbuh mengambil tiga tema yaitu Suara Demokrasi, Kearifan Lokal, dan Bhinneka Tunggal Ika. Bahkan pada minggu keempat bulan November ini saja, SMP Fidelis sudah melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Kearifan Lokal yang mengambil topik “Fidelis Marandang” yang puncak pelaksanaannya dilakukan pada Selasa 22 November lalu.

Peserta didik kelas VII ini dibagi menjadi 10 kelompok yang beranggotan 5 sampai 6 orang. Setiap anggota kelompok berlatar belakang heterogen, seperti suku Minang, Tapanuli, Nias, Jawa, Tionghoa, dan lainnya.

Di mana SMP Fidelis Payakumbuh merupakan sekolah dengan warga yang berlatar belakang beragam baik suku bangsa maupun agamanya. Namun tetap senantiasa menjunjung tinggi semangat Persatuan Indonesia.

Dalam kegiatan “Marandang” ini, setiap kelompok diminta membuat rendang daging sapi sebanyak 1 kg, sesuai dengan materi yang telah dipaparkan di hari sebelumnya. Mereka dibekali dengan materi jenis-jenis rendang yang ada di Kota Payakumbuh, bahan dan cara pembuatan rendang.

Topik Fidelis Marandang ini sengaja dipilih selain untuk memperkenalkan makanan khas Minangkabau dan mengetahui proses pembuatannya. Peserta didik juga diajak untuk memupuk jiwa gotong royong atau bekerja sama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Karena telah sama-sama kita ketahui, sejak merebaknya pandemi covid-19 dua tahun yang lalu dan diberlakukannya pembelajaran secara daring, kegiatan-kegiatan serupa tak bisa dilakukan.

Gotong royong adalah salah satu bagian dari Profil Pelajar Pancasila yang menjadi target dari pelaksanaan projek ini, dengan latar belakang peserta didik yang beragam di sekolah yang dijuluki Indonesia Mini.

Kondisi negeri yang kaya akan pesona alam dan kulinernya ini diharapkan mampu membangkitkan rasa bangga dan keinginan untuk melestarikannya di kalangan generasi muda, di tengah gempuran kemajuan teknologi dan pengaruh dari luar.

Jadi walaupun masih terbilang muda dan dalam keluarga, mereka tidak pernah melakukan aktivitas memasak sendiri, namun mereka sangat bersemangat dan gembira. Serta mampu membuat rendang sampai menghidangkannya untuk dimakan bersama-sama.

Dengan adanya kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di sekolah, dapat menjadi wadah bagi anak-anak didik kita dalam memperkuat jiwa gotong royong dan rasa persatuan bangsa. Dan yang tak kalah pentingnya adalah menjadikan anak didik kita menjadi manusia yang berbahagia. (***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

SMP Islam Raudhatul Jannah, Ada “Pejabat Negara” di Balik Kepengurusan Osis

Wujudkan Konten Siaran Berkualitas