in

Giliran Batang Sinamar Meluap: Warga Mengungsi, 414 Jiwa Terdampak

EVAKUASI: Personel TNI dan Polri saat melakukan evakuasi warga korban banjir di Jorong Kubang Rasau Nagari Balai Panjang, Kecamatan Lareh Sago
Halaban, kemarin.(PEMERINTAH NAGARI BALAI PANJANG FORPADEK)

Bencana terus menerjang Kabupaten Limapuluh Kota. Setelah banjir di Nagari Tarantang, Solok Bio-bio dan Nagari Harau, kini giliran Nagari Taram, Kecamatan harau dan Balai Panjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban diterjang banjir sejak, Senin (18/12) sore.

Aliran sungai Batang Sinamar meluap dan merendam ratusan rumah di Nagari Taram dan Nagari Balai Panjang. Bersyukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana tersebut. Kerugian lahan pertanian diperkirakan cukup besar dialami masyarakat.

Berdasarkan data yang berhasil dirangkum Padang Ekspres, bencana banjir yang menerjang Nagari Tarantang, Harau dan Solok Bio-bio sudah mulai surut.

Warga terlihat sudah mulai membersihkan lumpur bekas banjir di dalam rumah dan pekarangan, bantuan kebutuhan pokok juga sudah mulai datang dari berbagai sumber.

Meski aliran Batang Harau sudah mulai menyusut, namun luapan Batang Sinamar membanjiri Nagari Taram dan Nagari Balai Panjang yang berada di sisi aliran sungai.

“Ya, Nagari Taram, Kecamatan Harau dan Balai Panjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban juga terkena banjir,” terang Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, Rahmadinol, Selasa (19/12) siang.

Banjir merendam pemukiman warga di Jorong Balai Panjang, Jorong Tampuang Kodok dan Jorong Kubang Rasau, Nagari Balai Panjang. Berdasarkan data yang dirangkum Pemerintah Nagari Balai Panjang, sekitar 50 hektar lahan pertanian dan dua puluh empat unit rumah warga terendam.

“Rumah yang terendam hanya di Jorong Kubang Rasau, dua jorong lagi, Tampuang Kodok dan Balai Panjang, alhamdulillah tidak. Namun lahan pertaniannya tetap tidak luput dari terjangan Banjir,” terang Wali Nagari Balai Panjang, Idris didampingi Sekretaris Nagari, Daspitri, Selasa sore.

Masyarakat yang terdampak banjir berdasarkan data Pemerintah Nagari Balai Panjang terhitung sebanyak 180 jiwa dengan rumah dan lahan pertanian yang terendam banjir.

Saat banjir terjadi, sejumlah warga berhasil dievakuasi petugas dari TNI, Polri dan BPBD. Antisipasi untuk kondisi banjir makin tinggi, Pemerintah Nagari Balai Panjang juga telah menyiapkan tenda untuk pengungsi,” Air sudah mulai menyusut, sebagian pengungsi sudah kembali kerumah,” tambah Sekretaris Nagari Balai Panjang, Daspitri.

Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Bupati, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo bersama Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Diatanpanghorbun) Kabupaten Limapuluh Kota, Witra Porsepwandi dan dari Kodim 0306/50 Kota terlihat mengunjungi lokasi banjir dan tenda pengungsian warga Nagari Balai Panjang.

Sementara banjir di Nagari Taram sejak Senin sore hingga Selasa sore masih merendam badan jalan Nagari Taram menuju Andaleh. Sehingga belum bisa dilewati menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.

Wali Nagari Taram, Nanang Anwar menyebutkan, sebanyak 793 jiwa terdampak dengan 234 unit rumah terdampak banjir, kemudian sekitar 500 hektar lahan pertanian.”Hingga saat ini, badan jalan menuju Nagari Andaleh masih terendam. Namun tidak ada warga yang mengungsi,” terang Wali Nagari Taram.

Ditambahkan Kepala BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol untuk tanggap darurat di Nagari Balai Panjang, didirikan tenda untuk pengungsi. Pendirian tenda pengungsi hari ini (kemarin, red) di Jorong Kubang Rasau, Nagari Balai Panjang, kemudian pendataan rumah dan masyarakat terdampak oleh BPBD,” terang Kalaksa BPBD. (fdl)

What do you think?

-1 Points
Upvote Downvote

Written by Julliana Elora

UPTD SMP Negeri 1 Lareh Sago Halaban: Guru Idola, Guru Yang Menginspirasi

Tewas Saat Pasang Baliho Caleg, 4 Warga Pasie Nan Tigo Tersengat Listrik