Guru Idola, Guru yang Menginspirasi. Demikian topik pembicaraan kali ini. Setidaknya ada empat tipe guru, yang perlu dipahami. Keempat tipe tersebut ada di hadapan murid atau siswa.
Menurut William Arthur Ward “The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires” (Guru yang biasa memberitahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang superior mencontohkan. Guru yang luarbiasa menginspirasi).
Guru yang biasa adalah guru yang kesehariannya suka memberitahu muridnya perihal yang penting untuk diketahui mereka. Seumpama guru PAI memberitahukan bahwa mendirikan salat lima waktu sehari semalam itu wajib dilakukan.
Terus guru yang baik akan menjelaskan, mengapa salat 5 waktu itu wajib untuk dilakukan? Dari dua tipe guru itu, murid/siswa diharapkan mengerti tentang kewajiban yang harus dilakukan anak didik.
Dengan demikian, tipe guru yang kerjanya memberitahu lalu menjelaskan tidaklah salah, karena dari yang tidak diketahui atau yang belum dipahami akhirnya dapat diketahui serta dipahami.
Adalagi guru yang bertipe superior yang pada hakikatnya si guru akan mengiringi dengan contoh-contoh sebagai pendukung dari kejelasan yang telah dilakukan sebelumnya.
Contoh sederhana, si guru memperagakan baik melalui media cetak mau pun non cetak kepada peserta didik tentang pemahaman materi yang disampaikan.
Semisal, cara berwuduk dengan gambar atau tayangan, atau bisa juga langsung peragaan/demontrasi mereka. Cara seperti ini menambah menariknya aktivitas pembelajaran yang diikuti peserta didik.
Tipe keempat adalah guru luar bisa adalah guru yang menginspirasi tidak saja oleh murid-murid, bahkan lingkungan belajar seperti teman sejawat akan terpancing untuk meniru dan berusaha juga melahirkan ide-ide cemerlang.
Seperti apakah guru luar biasa yang menginspirasi tersebut?
Guru yang mengispirasi adalah guru yang menjadikan profesinya melebihi sekadar “pekerjaan”, “tugas”, atau “rutinitas”. Guru yang menginspirasi biasanya adalah mereka yang menjadikan profesinya sebagai panggilan hidup mereka.
Untuk menjadi guru inspiratif, dapat dilakukan dengan cara, menguasai materi pelajaran dengan baik, menggunakan dengan tepat dengan memiliki kemampuan mengajar, mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan instruksional pembelajaran, mampu melakukan improvisasi (teknik dalam menciptakan sesuatu secara spontanitas) dalam mengajar.
Serta mampu melakukan manajemen kelas dengan baik. Mengapa Guru Idola adalah guru yang menginspirasi. Atau Guru yang menginspirasi itu adalah guru idola? Tentunya perlu kita maknai kata idola tersebut.
Idola menurut KBBI adalah seseorang yang dijadikan sebagai panutan. Biasanya sosok ini memiliki sifat yang bagus, istimewa, kelebihan, bahkan prestasi sehingga patut dijadikan sebagai contoh. Umumnya idola disukai karena suatu hal atau keluarbiasaannya yang ia miliki
Inilah yang menjadi dasar mengapa tipe guru keempat yakni guru yang menginspirasi termasuk guru idola. Di samping betul-betul mengusai materi, si guru sangat kreatif mencari cara terbaik dan menarik untuk dibelajarkan kepada peserta didiknya.
Dalam arti kata pembelajaran cepat diterima siswa, bermakna, serta tidak membosankan, karena ada variasi menarik dari si guru tersebut. Dari situlah peserta didik menobatkan si guru sebagai idola mereka.
Jika dikaitkan dengan pembelajaran di kurikulum merdeka saat ini, bisa jadi dinamakan dengan berdiferensiasi. Pembelajaran terdiferensiasi dalam konteks Kurikulum Merdeka adalah pendekatan yang memungkinkan guru untuk merancang pengalaman belajar yang relevan, menantang, dan bermakna bagi setiap siswa di dalam kelas.
Dalam pembelajaran terdiferensiasi, perbedaan individual siswa diakui dan dihormati. Demikianlah pencerahan seputar guru idola yang terdapat pada guru yang menginspirasi. Semoga bermanfaat. (Eva Azmiati, S.Pd, GURU UPTD SMPN 1 LAREH SAGO HALABAN)