in

Inflasi Bisa Sentuh 0,5 Persen

Harga Bahan Pangan Melonjak di Minggu Keempat

Pada minggu keempat bulan Mei ini bertepatan dengan dimulainya bulan suci Ramadhan. Hal tersebut memicu lonjakan beberapa harga pangan seperti cabai, telur ayam ras sampai minyak goreng. 

Meski begitu, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memprediksi tren inflasi rendah masih akan terjadi di bulan ini. BI memproyeksikan inflasi bulan Mei ini mencapai 0,3 persen, sementara pemerintah memiliki prediksi lebih rendah lagi, yakni di kisaran 0,2-0,25 persen. 

Menko Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, proyeksi inflasi di bulan ini akan lebih rendah dari proyeksi yang disampaikan BI. Dia mengakui, lonjakan harga bahan pangan mulai terjadi pada minggu kedua dan ketiga, namun dia meyakini inflasi Mei akan tetap terkendali. 

“Prediksikan belum, terakhir kan April, Mei mungkin sekitar 0,2 persen sampai 0,25 persen. Ya itukan hitung-hitungannya BI, tapi kami percaya masih akan berkurang lagi (tingkat inflasi). Ya memang sampai minggu kedua, ketiga ini ya sedikit agak naik (harga pangan). Tapi kita percaya bahwa masih akan sedikit turun kembali di akhir bulan, sehingga inflasinya ke depan lebih baik,” jelas Darmin. 

Mantan Gubernur BI tersebut melanjutkan, beberapa pemicu terbesar inflasi adalah volatile food. Selain itu, sejumlah harga yang diatur pemerintah atau administered price seperti tarif listrik dan harga BBM juga bisa menjadi salah satu pendorong inflasi.

“Volatile foods mungkin sumber terbesar inflasi. Terkait administered price, kami tidak ada rencana perubahan harga, ya sampai lebaran lah,” lanjutnya. 

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi April tahun ini adalah 0,09 persen. Sementara inflasi sepanjang tahun tercatat 1,28 persen dan inflasi tahun ke tahun 4,17 persen.

Dilihat dari komposisinya, komponen volatile food mengalami deflasi 1,26 persen, sementara komponen administered price masih mengalami inflasi 1,27 persen. Penyumbang inflasi terbesar berasal dari kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) tahap kedua, serta kenaikan tariff angkutan udara, besin dan rokok. 

Sementara itu, pengamat ekonomi INDEF Eko Listiyanto memprediksi inflasi bulan Mei ini akan lebih tinggi dari prediksi pemerintah dan BI. Dia memperkirakan inflasi bulan ini menyentuh level 0,55 persen.

Proyeksi tersebut berdasarkan lonjakan harga bahan pangan yang terjadi di minggu keempat bulan ini. Selain itu, tarif transportasi beberapa kali mengalami kenaikan pada momen hari libur nasional yang cukup banyak di bulan ini. 

“Prediksi pemerintah lebih rendah karena menjaga sentiment positif terhadap stabilitas harga. Tapi kenyataannya beberapa hari ini lonjakan beberapa harga dan konsumsi meningkat seiring Ramadhan, jadi terlihat inflasi Mei naik. Memang survei inflasi yang dilakukan itu biasanya hanya sampai minggu ketiga, jadi wajar kalo pemerintah dan BI prediksi inflasinya rendah,” jelasnya, kemarin (27/5). 

Eko melanjutkan, berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, sejumlah bahan pangan sudah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Diantaranya, harga cabai, telur ayam ras, minyak goring, gula pasir sampai daging sapi.

“Kelihatannya di minggu keempat ini akan banyak dinamika (harga) baru. Karena itu setelah dilakukan simulasi, kita peroleh prediksi inflasi di kisaran 0,55 persen,” ujarnya. 

Meski begitu, Eko menuturkan, besaran inflasi Mei tahun ini, masih lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada Mei 2016, besaran inflasi mencapai 0,81 persen, karena bertepatan dengan bulan Ramadhan. Angka inflasi meningkat menjadi 0,86 persen pada bulan berikutnya yang merupakan momen Lebaran. 

“Tapi tetap harus ada langkah dari pemerintah dan Bank Indonesia, setelah lebaran ada kemungkinan harga minyak dunia naik. Apalagi negara-negara OPEC dan non-OPEC sudah sepakat memperpanjang kuota pembatasan produksi minyak di pasar internasional, jadi ada kemungkinan besar harga minyak akan naik,” imbuhnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Waktu Tepat untuk Cek Arah Kiblat

Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadan Mulai Sabtu, 27 Mei