in

Inggris-Spanyol Terancam Masuk Grup Neraka

Peru Kontestan Terakhir Lolos ke Piala Dunia 

Kemenangan 1-0 timnas Peru atas Selandia Baru di leg kedua playoff interkontinental kemarin, melengkapi peserta Piala Dunia 2018. Kualifikasi dan playoff sudah selesai. 

Fokus selanjutnya adalah drawing grup. Nah, bagi agenda yang akan digeber 1 Desember di Moskow tersebut, yang paling menarik dinanti adalah munculnya grup neraka. 

Dan, bila melihat peraturan dan pembagian pot untuk drawing, maka grup yang nantinya dihuni Inggris dan Spanyol sangat mungkin menjadi grup neraka. Inggris saat ini menghuni peringkat ke-12 FIFA dan Spanyol empat tingkat di atasnya.

Sebab, keduanya tergabung dalam pot 2. Sedangkan, dalam peraturan drawing, tidak boleh ada tim yang berasal dari pot yang sama. Itu artinya, lawan dari pot 2 adalah dari pot 1 hingga pot 4.

Menariknya, penentuan tim masuk pot undian dibagi berdasarkan peringkat timnas dari FIFA per Oktober 2017. 
Kecuali Rusia yang berstatus tuan rumah, semua tim pot 1 merupakan tim yang memang tengah menanjak performanya tahun ini. 
Nama-nama tim besar seperti Brasil, Jerman, Argentina, Portugal, Prancis, dan Belgia masuk dalam pot 1. Jadi, ada kesempatan bagi Inggris dan Spanyol untuk bersua salah satu dari mereka di fase grup. Mungkin hanya Polandia yang ”sedikit” ringan.

Meski begitu, pelatih Inggris Gareth Southgate tidak terlalu mempermasalahkan apabila timnya harus bersua Brasil sekalipun. Menurut dia, kunci dari ambisi The Three Lions di Piala Dunia nanti adalah spirit pantang mundur dan fisik para pemainnya. 

Ingatannya kemudian kembali ke edisi 2002 saat dia menjadi bagian skuad Inggris. Kala itu, Inggris bersua Brasil di perempat final. Dan, tendangan bebas Ronaldinho dari jarak sekitar 40 meter yang membobol gawang David Seaman membuat tim Samba menang 2-1 dan bablas hingga juara.

”Sebelum pertandingan, saya sangat ingat bahwa nama-nama seperti Rivaldo, Ronaldo, Roberto Carlos membuat kami sedikit keder. Namun, saat skor imbang 1-1, kami percaya bahwa ketakutan sebelum pertandingan tidak sepenuhnya benar,” ucap pelatih 47 tahun itu kepada The Guardian. 

”Tetapi, saat mereka mencetak gol kedua, kepercayaan diri kami berantakan. Barulah di situ kami sadar bahwa mereka lebih baik daripada kami. Itu bukti bahwa kami harus tetap menjaga spirit sepanjang pertandingan,” sambung mantan pemain Aston Villa itu.

Itu jadi salah satu faktor Southgate memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk melakoni debutnya di timnas senior. Mereka adalah Ruben Loftus-Cheek, Tammy Abraham, Dominic Solanke, Jordan Pickford, Jack Cork, dan Joe Gomez. Bahkan, Eric Dier yang baru berusia 23 tahun diproyeksikan Southgate jadi salah satu dari skema tiga bek yang akan diterapkannya.

Dan, bila menilik dua ujicoba terakhir melawan Jerman (10/11) dan Brasil (14/11) yang berkesudahan tanpa gol, ucapan Southgate untuk era baru Inggris bisa jadi benar. Dari 10 pertandingan tahun ini, Inggris hanya dua kali kalah di ujicoba melawan Jerman (22/3) dan Perancis (13/6).

Spanyol setali tiga uang. Bahkan, La Furia Roja tidak pernah kalah sepanjang 2017. Menurut entrenador Julen Lopetegui, timnya yang berhasil ke Rusia tanpa perlu melalui playoff layak mendapat kredit tersendiri. Itu pula yang membuat Spanyol tidak takut kepada siapa pun lawan dari pot 1 meski dia juga mengatakan bahwa tidak akan berjalan mudah.

”Tim ini sangat positif dan memiliki keseimbangan yang bagus,” kata pelatih 51 tahun itu. ”Kualifikasi sangat berat. Saya melihat Italia, Belanda dan Cile kesulitan dan tidak mudah untuk lolos (ke Rusia, red),” kata eks pelatih FC Porto itu. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Kebakaran Kapal di ASL Tanjunguncang, 4 Orang Jadi Tersangka

Data lebih Penting Daripada Minyak