ACEH – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan intruksi khusus kepada pihaknya untuk bertindak cepat dalam menangani masalah gempa Aceh.
Gempa itu diketahui menguncang Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Bireun, Aceh dengan kekuatan 6,4 SR yang terjadi pada Rabu, 7 Desember 2016 sekira pukul 05.03 WIB.
”Presiden telah berikan arahan penanganan gempa Aceh secara cepat,” ujar Sutopo di Kantor BNPB, Jalan Raya Pramuka, Jakarta, Rabu (7/12).
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga telah mengutus Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki untuk datang langsung ke lokasi bencana di negeri Serambi Makkah tersebut.
”Presiden sudah perintahkan Pak Teten, dan akan menuju ke sana (Aceh),” katanya.
Saat ini Kepala BNPB Willem Rampangilei juga telah berada di lokasi bersama dengan Badan Search dan Rescue Nasional (Basarnas), Kementerian Sosial, Kemenerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
”Mereka untuk mendampingi dan memperkuat BPBD dalam kondisi darurat tanggap bencana daerah,” katanya.
Gempa Aceh, 53 Tewas, 273 Luka-Luka, 284 Bangunan Roboh
Sekadar informasi, dalam perkembangan terakhir sementara korban jiwa mencapai 52 orang yang dinyatakan meninggal dunia. BNPB melansir data korban dan sejumlah bangunan rusak pascagempa yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Rabu (7/12) sekitar pukul 05:03.
Data yang dilansir dari Geopasial BNPB hingga pukul 15:00, total korban sementara 327 orang. Rinciannya, 53 meninggal, 273 luka-luka, dan satu orang hilang. bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa berjumlah 284 bangunan. (jpg)