Jakarta (ANTARA) – Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menolak apabila harus menggelar Olimpiade Tokyo tanpa penonton namun dia mengaku sedang mempertimbangkan beberapa skenario untuk penyelenggaraan pesta olahraga empat tahunan itu.
“Menggelar Olimpiade secara tertutup jelas merupakan hal yang tak diinginkan,” kata Bach kepada wartawan melalui video call, dilansir AFP, Kamis.
“Jadi kami sedang mencari solusi untuk Olimpiade agar tidak hanya bisa menjamin kesehatan seluruh peserta, tapi juga merefleksikan semangat Olimpiade.”
Baca juga: IOC berkomitmen penuh gelar Olimpiade di 2021
Bach dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sebelumnya telah menegaskan bahwa kembali menunda penyelenggaraan Olimpiade Tokyo merupakan sesuatu yang tak diinginkan. Penundaan sekali lagi dinilai hanya akan menjadi mimpi buruk dalam sejarah Olimpiade.
“Prioritas utama adalah keselamatan peserta Olimpiade. Saat ini kami sedang bekerja mempersiapkan beberapa skenario soal Olimpiade. Kami tidak tahu bagaimana kondisi tahun depan,” ucap Bach.
Baca juga: Tokyo bersikukuh laksanakan olimpiade tahun depan
Sementara itu, Gubernur Tokyo Yuriko Koike pada bulan lalu menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen penuh untuk menggelar Olimpiade yang aman tahun depan, meski nantinya kemungkinan ancaman pandemi masih ada.
Adapun ibu kota Jepang pada Rabu (15/7) telah dinyatakan sebagai zona merah COVID-19 setelah angka kasus virus corona di sana melonjak lagi.
Baca juga: Pakar ingatkan potensi penambahan korban COVID-19 dari Olimpiade Tokyo
Baca juga: Penundaan Olimpiade Tokyo berpotensi diperpanjang jika virus bermutasi
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
COPYRIGHT © ANTARA 2020