Palembang (ANTARA) – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus berkomitmen untuk mengolah energi terbaik demi menggerakkan roda perekonomian bangsa.
Dengan peran sebagai subholding Refining & Petrochemical Pertamina, PT KPI menjalankan empat ruang lingkup bisnis, kata Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI RU III Plaju Siti Rachmi Indahsari, di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, menginjak usianya yang ke tujuh tahun pada 13 November 2024 ini, PT KPI terus meneguhkan posisi sebagai portofolio bisnis Pertamina yang mengolah energi dengan andal, safety, dan patuh pada regulasi.
Pertama, dengan tugasnya dalam mengelola proyek infrastruktur, PT KPI membangun mega proyek Refinery Development Master Plan (RDMP), Grass Root Refinery, untuk meningkatkan kapasitas pengolahan dan kualitas produk BBM maupun non BBM.
Kedua, PT KPI mengatur feedstock, dengan pengadaan minyak mentah (crude) sebagai bahan baku untuk diolah di kilang untuk menghasilkan produk BBM dan non BBM.
Ketiga, PT KPI bertugas melalukan transfer produk dengan melakukan penjualan produk BBM dan non BBM terutama ditujukan kepada Subholding Commercial & Trading (C&T). Kemudian, PT KPI juga bertugas mengelola pengoperasian kilang hingga pengolahan minyak mentah di seluruh Indonesia dengan kapasitas pengolahan hingga 1,1 juta Barrel per Day (BPD). Adapun enam kilang yang saat ini dioperasikan PT KPI, yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kado’ Kilang Pertamina Plaju Untuk Indonesia
Salah satu unit kilang tertua di Indonesia yang saat ini beroperasi, yakni Refinery Unit (RU) III di Sumatera Selatan, tepatnya di Plaju, Kota Palembang dan sebagian di Kabupaten Banyuasin.
Kilang yang berdiri sejak 1904 ini didesain memiliki kapasitas pengolahan sebesar 126 ribu barel per hari.
Kilang Pertamina Plaju turut menyumbang ‘kado’ terbaik untuk Indonesia, dalam rangka menyemarakkan ulang tahun ke tujuh PT KPI.
Hingga November 2024, Kilang Pertamina Plaju menunjukkan performa positif dalam kinerja lifting (pemenuhan demand) bahan bakar minyak (BBM).
Pada periode tahun berjalan hingga Oktober 2024, Kilang Pertamina Plaju telah memenuhi demand (permintaan) BBM jenis Gasoline sebesar 3,9 juta barel atau telah tercapai 84,2 persen dari target hingga akhir tahun sebesar 4,6 juta barel.
Sementara itu, produk Gasoil berhasil memenuhi permintaan (demand) sebesar 11,8 juta barel atau setara 85,4 persen dari target tahunan yang ditetapkan sebesar 13,9 juta barel.
Gasoline adalah jenis bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan terutama untuk kendaraan bermotor seperti mobil, sepeda motor, dan mesin kecil lainnya.
Gasoline biasa disebut sebagai bensin, dan memiliki berbagai jenis berdasarkan oktan.
Sementara, Gasoil adalah BBM yang lebih berat dibanding gasoline dan umumnya dikenal sebagai diesel.
Gasoil digunakan untuk mesin diesel, seperti truk, bus, kapal, dan alat berat, serta di sektor industri yang membutuhkan bahan bakar dengan daya tahan tinggi.
Capaian produksi ini merupakan hasil dari strategi operasional yang tepat dan komitmen seluruh tim di Kilang Pertamina Plaju dalam memastikan pasokan BBM yang stabil bagi masyarakat.
Selain memproduksi BBM dan produk intermediate lainnya, Kilang Pertamina RU III Plaju di Palembang, Sumatera Selatan juga memproduksi produk biji plastik Polypropylene. Produk Polytam ini dihasilkan di Unit Polypropylene.
Per Oktober 2024, Kilang Pertamina Plaju telah memproduksi 41 ribu ton Polypropylene secara kumulatif, dengan rata-rata produksi 4.000 ton per bulan, dan diproyeksikan mampu memproduksi hingga 49 ribu ton hingga akhir tahun, dari target yang ditetapkan sebesar 42 ribu ton pada awal tahun dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Produk petrokimia dengan merek Polytam ini dihasilkan di unit Polypropylene yang juga sudah menggunakan inovasi robotic untuk proses pengantongannya.
Kurangi 123 ribu ton emisi GRK
Sepanjang 2024, hingga Juni, Kilang Pertamina Plaju berhasil menekan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 123.626,18 ton CO2eq.
Jika ditotal dalam lima tahun terakhir sejak 2020 hingga Juni 2024, total emisi yang berhasil ditekan emisi GRK hingga 964.186,38 ton CO2eq melalui program-program penurunan emisi yang telah disampaikan pada Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) tahun 2023-2024.
Beroperasi andal
Kilang Pertamina Plaju terus memastikan keandalan kilang selama proses operasi, yang diukur dengan indikator seperti Plant Availability Factor (PAF), Energy Intensity Index (EII), dan implementasi Asset Integrity Management System (AIMS).
Hingga triwulan III 2024, dari target di angka 99,46, Kilang Pertamina Plaju berhasil meraih angka PAF sebesar 99,62, atau 110% dari target. Angka PAF menunjukkan seberapa andal atau siapnya Kilang Pertamina Plaju dalam memenuhi kapasitas operasionalnya.
Jika Kilang Pertamina Plaju memiliki target PAF sebesar 99,46%, artinya manajemen menargetkan agar kilang tersedia dan beroperasi 99,46% dari waktu yang direncanakan selama triwulan III 2024.
Namun, dengan mencapai PAF sebesar 99,62 persen kilang ini berhasil mencapai ketersediaan operasi lebih tinggi daripada target yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, kilang tersebut beroperasi lebih lama atau lebih andal daripada yang diharapkan, mencapai 110% dari target PAF mereka.
Selanjutnya, hingga triwulan III 2024, Kilang Pertamina Plaju berhasil mencapai kinerja efisiensi energi yang sangat baik dengan realisasi Energy Intensity Index (EII) sebesar 150,35, lebih rendah dari ambang batas yang ditetapkan di angka 166,07.
Capaian ini menunjukkan kilang beroperasi dengan efisiensi energi yang tinggi, hanya menggunakan sekitar 90,53% dari energi yang diharapkan. Dengan demikian, Kilang Pertamina Plaju tidak hanya berhasil menekan konsumsi energi, yang berkontribusi pada pengurangan biaya operasional, tetapi juga memperkuat komitmennya dalam pengurangan jejak karbon.
Sementara, dalam implementasi Asset Integrity Management System (AIMS), hingga triwulan III 2024, Kilang Pertamina Plaju berhasil melampaui target dengan capaian sebesar 107,5 dari target yang ditetapkan pada angka 100.
Pencapaian ini menunjukkan keberhasilan kilang dalam memastikan integritas dan keandalan aset di atas ekspektasi, yang penting untuk menjaga keselamatan operasional, meminimalkan risiko gangguan produksi, dan meningkatkan umur teknis fasilitas.
Hasil ini mencerminkan komitmen Kilang Pertamina Plaju dalam menerapkan standar tinggi pada pemeliharaan dan pengelolaan aset demi kelancaran dan keselamatan operasional jangka panjang.
Inovasi ciptakan nilai tambah jingga Rp 2,9 Triliun
Selanjutnya, Kilang Pertamina Plaju berhasil ‘menghadiahkan’ value creation melalui Continuous Improvement Program (CIP), dimana mampu meningkatkan kualitas produk, layanan perusahaan, menciptakan nilai tambah perusahaan, dan meningkatkan daya saing perusahaan di lingkup global.
Dari ide 41 gugus CIP yang berkompetisi sepanjang 2024, terdapat potensi Value Creation berupa penambahan profit atau efisiensi senilai 2,4 Triliun Rupiah, yang diproyeksikan tercapai senilai 2,1 Triliun Rupiah selama inovasi dijalankan, serta telah terealisasi sebanyak 2,9 Triliun Rupiah hingga saat ini.
Sumbang 35 penghargaan dalam 11 bulan
Selain itu, Kilang Pertamina Plaju telah menghadiahi 35 penghargaan sepanjang 2024 sebagai kado HUT ke tujuh PT KPI.
Beragam penghargaan dari berbagai aspek menjadi catatan penting yang berhasil menopang keberhasilan Pertamina (Persero) dan PT KPI dalam pencapaian rating ESG dunia.
Dalam tataran global, Kilang Pertamina Plaju berhasil mendunia dengan penghargaan KEPCO International Invention Fair, dengan penghargaan Special Prize di Provinsi Gwangju, Korea Selatan, Senin (11/11/2024).
Ada juga penghargaan Annual Global CSR & ESG Award di Hanoi, Vietnam pada April 2024.
Diraihnya penghargaan Subroto Award, Patra Karya Raksa Tama, Patra Nirbhaya Karya VII dan WISCA-WPSCA menjadi jejak penghargaan dalam skala nasional yang mengakui kinerja Kilang Pertamina Plaju atas aspek HSSE.
Hingga 31 Oktober 2024, Kilang Pertamina Plaju telah beroperasi aman dan secara kumulatif telah mencatatkan hingga 136 juta jam kerja aman (JKA) sejak 9 Desember 2009, serta berhasil menjaga pencemaran lingkungan
Penghargaan Subroto merupakan penghargaan tertinggi dari Kementerian ESDM kepada para pemangku kepentingan yang telah berperan dalam memajukan sektor energi dan sumber daya mineral dalam kurun satu tahun terakhir.
Sementara, diraihnya Patra Nirbhaya Karya Tama Adinugraha VII (ketujuh) menjadi catatan pertama pertama dalam sejarah penghargaan keselamatan migas, karena sebelumnya, Patra Nirbhaya Karya Tama Adinugraha VI (keenam) adalah penghargaan paling tinggi yang pernah didapatkan perusahaan migas di Indonesia.
Ada juga berbagai penghargaan skala nasional lainnya seperti Public Relations Indonesia Award, Indonesia CSR Excellence Award, Indonesia DEI & ESG Award, serta berbagai penghargaan di bidang CSR lainnya juga membuktikan kinerja Kilang Pertamina Plaju dalam pengelolaan hubungan dengan masyarakat yang harmonis dan berorientasi pengembangan komunitas.
Konservasi Belida dan edukasi EBT untuk masyarakat
‘Kado’ penyelamatan keanekaragaman hayati yang dihadiahkan Kilang Pertamina Plaju tertuang dalam Program Belida Musi Lestari, yang berhasil melakukan inovasi pemijahan semi-buatan menggunakan kolam Recirculating Aquaculture System (RAS) dengan palet kayu LN-B3 kilang sebagai shelter telur.
Inovasi ini menghasilkan 933 butir telur dan yang hidup sebanyak 64 ekor G1. Sehingga total jumlah ikan Belida yang dikonservasi sebanyak 378 ekor dengan rincian 246 ekor G0 dan 132 ekor G1 dari tiga spesies yaitu Chitala Lopis, Chitala Borneensis dan Notopterus Notopterus yang dibagi di dua lokasi konservasi, yakni Kolam Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas PGRI Palembang dan Kolam Animalium Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat, Badan Riset Inovasi Nasional di Cibinong.
Selanjutnya, lewat program Desa Energi Berdikari (DEB), Kilang Pertamina Plaju menghadirkan listrik dan mengedukasi masyarakat terhadap Energi Baru Terbarukan (EBT), dengan menyasar 536 jiwa penerima manfaat di enam desa dan kelurahan di Sumatera Selatan, dengan total 50,6 kWh EBT tersalurkan, dengan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Berkiblat pada ESG & SDGs
Dengan mengusung tema “Refining Resilience” di HUT ke tujuh pada 2024 ini, mencerminkan semangat ketangguhan dan ketekunan perusahaan dalam menghadapi tantangan industri.
Hermawan mengatakan, Kilang Pertamina Plaju akan terus memberikan kinerja terbaik bagi PT KPI, Pertamina dan Indonesia.
“Di usia PT KPI yang ke tujuh, kami di Refinery Unit III Plaju akan terus berkomitmen memberikan kinerja yang terbaik, memperkuat ketahanan operasional, terus berinovasi, dan keberlanjutan di tengah perubahan global, sekaligus memastikan bahwa perusahaan mampu beradaptasi dan berkembang menghadapi dinamika industri energi yang semakin kompleks,” tuturnya.
“Kami mohon doa agar Kilang Pertamina Plaju dan PT KPI, dan Pertamina senantiasa diberikan keselamatan agar dapat terus memberikan kinerja terbaiknya demi mendukung ketahanan energi nasional,” ujar Rachmi.