in

Kantor Lotte Digeledah Terkait Korupsi Teman Presiden Korsel

Setelah memeriksa Samsung, kini penyelidik Korea Selatan menggeledah kantor Lotte Group dan SK Group dalam rangkaian pengusutan skandal penyalahgunaan dana sumbangan oleh Choi Soon-sil, sahabat dan orang kepercayaan Presiden Park Geun-hye. Juru bicara Lotte Group mengonfirmasi kepada Yonhap bahwa kantor mereka digeledah pada Kamis (24/11), tapi tak memberikan keterangan lebih lanjut. Sementara itu, juru bicara SK Group belum dapat memberikan informasi terkait kabar penggeledahan ini.

Park dan Choi kini tengah diselidiki atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan untuk menekan sejumlah perusahaan besar Korsel agar menyumbangkan jutaan dolar pada yayasan penggalangan dana yang mendukung kebijakan Park mempromosikan komunitas budaya dan olahraga. Serupa dengan Samsung, kedua perusahaan ini diduga memberikan uang kepada organisasi milik Choi dengan imbalan yang berkaitan dengan lisensi bebas pajak dari pemerintah.

Masih berkaitan dengan skandal ini, penyelidik juga dilaporkan menggeledah Kementerian Keuangan dan Badan Bea Cukai Korsel. Dalam penyelidikan sejauh ini, otoritas Korsel sudah menangkap Choi dan seorang mantan ajudan Park, An Chong-bum, atas tuduhan melakukan kolusi dalam upaya menekan perusahaan agar memberikan dana kepada yayasan yang menjadi pusat skandal ini.

Dakwaan yang dijatuhkan kepada Choi dan An pada Minggu (20/11) menjadi tantangan besar bagi Park untuk mempertahankan posisinya di kancah perpolitikan Korsel. Jaksa juga menetapkan Park terlibat sebagai kaki tangan dalam skandal korupsi dan pembocoran dokumen negara. Berdasarkan konstitusi Korsel, seorang presiden tidak dapat didakwa atas tindakan kriminal oleh jaksa selama masih menjabat. Namun, keputusan jaksa ini jelas semakin melemahkan otoritas Park sebagai presiden dan menyebabkan beberapa partai di parlemen mulai membicarakan upaya pemakzulan Park.

Partai Rakyat yang beroposisi dengan pemerintah Korsel pun mulai mengumpulkan tanda tangan di kalangan anggota parlemen untuk gerakan pemakzulan terhadap Park dari Gedung Biru, kantor kepresidenan Korsel. Jika mosi pemakzulan itu lolos dari parlemen, selanjutnya akan ditinjau kembali oleh Mahkamah Konstitusi Korsel. Mosi tersebut dapat lolos di tingkat MK jika setidaknya enam dari sembilan hakim setuju. 

Desakan pemakzulan Park semakin kuat karena warga terus menggelar aksi unjuk rasa mendesak sang presiden untuk lengser. Pada Sabtu (12/11), massa berjumlah ratusan ribu orang mengikuti aksi demonstrasi di Seoul. Aksi ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan dalam pekan itu, menyebabkan reputasi dan popularitas politik Park menurun drastis.

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Pesta “mencukur anak” Hoofddjaksa Padang

Mantan Sekda Lingga Tutup Usia