in

Kemenangan Beruntun Ducati

Butuh enam tahun bagi Ducati untuk merasakan kemenangan di MotoGP setelah Andrea Iannone menjadi kampiun di GP Austria tahun lalu. Dan setelah nyaris satu tahun kemudian pabrikan Italia tersebut kembali menorehkan sukses dengan memenangi dua balapan secara beruntun. Kemenangan Andrea Dovizioso pada GP Barcelona tadi malam adalah podium tertinggi back-to-back sejak 2010.

Terakhir kali rider Ducati yang mampu meraih kemenangan dua kali beruntun adalah Casey Stoner pada musim 2010. Saat itu rider Australia tersebut menjuarai GP Aragon, Spanyol dan GP Jepang di Motegi.

Bagi Dovi, kemenangan beruntun ini adalah yang pertama dalam karirnya. Bahkan prestasi segemilang ini tidak terjadi ketika dia menjuarai kelas 125 cc pada 2004 silam. 

Pola yang terjadi di GP Italia sepekan lalu terulang lagi di Montmelo tadi malam. Ducati sudah menunjukkan potensinya untuk menjadi juara sejak sesi latihan dan kualifikasi.

Motor mereka paling ramah dengan pilihan ban yang disediakan Michelin. Ketika Honda dan Yamaha tidak berani memasang kombinasi ban medium-medium, Ducati berani. 

Temperatur udara yang sangat tinggi ketika balapan berlangsung membuat Yamaha dan Honda enggan mengambil risiko keteteran di akhir lomba jika menggunakan ban yang lebih empuk.

Karena itu Honda memasang ban kombinasi ban medium-hard. Sementara Yamaha lebih tradisional lagi karena memasang hard-hard. Sekali lagi, seperti yang terjadi di Mugello, Yamaha kesulitan hanya bisa bermain aman dalam balapan karena ban medium terlalu empuk untuk mereka. Dengan ban lebih keras tentu akan kesulitan mengejar lawan-lawan mereka yang memasang ban empuk. 

Tanda-tanda bahwa Ducati bakal kompetitif sudah tampak ketika Jorge Lorenzo yang start dari posisi kedua mampu memimpin balapan di lima lap pertama. Seperti di Mugello, situasi tersebut tak bisa berlangsung lama.

Menginjak lap keenam, dia kesulitan mempertahankan pace balapanya. Giliran Dovi, Danilo Petrucci (Pramac Ducati), dan Alvaro Bautista (Aspar Ducati) merajalela. 

Pada Lap 7 pemegang pole position Daniel Pedrosa, yang sempat tercecer ke posisi tiga kembali memimpin lomba setelah menyalip rekan setimnya Marc Marquez. Beberapa tikungan kemudian giliran Dovi menyalip Marquez untuk merebut posisi kedua.

Setelah bertahan sampai 10 lap, Pedrosa mulai mengalami degradasi ban. Bannya tergerus habis karena bertahan habis-habisan dari terkanan Dovi. Saat balapan menyisakan 8 lap Dovi menyalip Pedrosa setelah memanfaatkan power motornya di trek lurus. Masih di lap yang sama Marquez merebut posisi kedua dari Pedrosa.

Begitu tanpa halangan di depan Dovi terus melebarkan jaraknya dengan Marquez. Satu lap bisa menambah jarak 0,1-0,3 detik. Semakin mendekati finis semakin jauh. Akhirnya Dovi finis 3,544 detik lebih cepat dari Marquez.

“Ini adalah pekan yang aneh (suhu trek panas). Aku memiliki kecepatan dan mampu menjaganya sampai akhir lomba,” ujar Dovi dikutip Crash. Timnya bekerja dengan sangat baik pada detil-detil kecil untuk menemukan setingan pas pada motornya. 

Dengan kemenangan itu Dovi menggeser posisi Pedrosa di posisi kedua klasemen pebalap. Dan jelas, saat ini rider 31 tahun tersebut menjadi kuat penantang Maverick Vinales dalam perebutan gelar juara. Jarak poin di antara keduanya hanya terpisah 7 angka (111-104). Dengan kondisi tersebut posisi Vinales tak lagi aman. Karena masih ada 11 seri lagi hingga akhir musim.

Sejak Michelin menggantikan Bridgestone sebagai pemasok tunggal ban MotoGP pertarungan di klasemen menjadi lebih sulit ditebak. Michelin masih terus mengembangkan ban yang pas untuk setiap trek yang menjadi tuan rumah balapan. Tidak mustahil mereka akan membawa ban baru di mana tim tak memiliki data sama sekali tentang ban tersebut.

Saat ini persaingan perebutan posisi puncak klasemen menjadi milik Vinales dan Dovi. Memang masih terbuka peluang bagi siapapun untuk menjadi juara karena jika melihat hasil balapan tadi malam, semuanya masih bisa terjadi. Vinales kehilangan banyak poin di GP Barcelona karena hanya finis di posisi 10 dan berhak mengantongi 6 poin. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Lebaran Dongkrak Transaksi Kartu Kredit

”Ibadah Lapangan”