Kenaikan Diprediksi 15 sampai 20%
Idul Fitri menjadi momentum peningkatan penyaluran kredit konsumsi. Terlebih, dengan bunga kartu kredit yang turun dari 2,95 persen menjadi 2,25 persen, masyarakat bisa lebih tertarik menggunakan kartu kredit untuk berbelanja kebutuhan Lebaran.
Direktur Konsumer PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Anggoro Eko Cahyo menyatakan, pada pengujung kuartal II 2017 ini, ada kenaikan penyaluran kredit. Kenaikan transaksi kartu kredit menjelang Idul Fitri mencapai 15–20 persen.
”Kondisi spending-nya sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Rata-rata untuk belanja grocery di department store,” kata Anggoro saat konferensi pers BNI Digimudik, pekan lalu.
Per kuartal I 2017, BNI mencatat pertumbuhan penyaluran untuk kartu kredit 3,72 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 10,91 triliun. Anggoro menyatakan, penurunan bunga kartu kredit telah diikuti perbankan.
Kalaupun pendapatan bunga jadi turun akibat penurunan bunga, bank bisa mengandalkan pendapatan fee based income dari transaksi. Potensi transaksi pada musim jelang Idul Fitri yang cukup besar diyakini mampu mendongkrak kinerja bisnis kartu kredit BNI.
Sementara itu, Direktur Ritel PT Bank Permata Tbk Bianto Surodjo mengakui, potensi peningkatan transaksi kartu kredit saat Lebaran cukup besar. ”Walaupun NIM (net interest margin) lebih kecil, bisa dikompensasi dengan mengakuisisi konsumen lebih banyak serta meningkatkan transaksi,” ujarnya.
Bank Permata menjalin kerja sama dengan jaringan ritel Hero untuk konsumen yang menggunakan kartu kredit untuk groceries. Bianto menyatakan, potensi kenaikan transaksi bukan hanya dari momen Idul Fitri, tapi juga semakin gencarnya edukasi transaksi nontunai pada nasabah. (*)
LOGIN untuk mengomentari.