Wakil Bupati (Wabup) Pasaman Barat (Pasbar) Risnawanto bersama stakeholders terkait mendampingi Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dalam kegiatan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Pasbar untuk meninjau ketahanan pangan di Nagari Talu, Kecamatan Talamau.
Pada kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi menyebutkan ketahanan pangan di Pasbar seharusnya lebih baik dari daerah lain, karena Pasbar memiliki tanah yang sangat subur dibandingkan daerah lain di Provinsi Sumbar. Seperti di daerah Talu yang masih memiliki banyak potensi yang luar biasa, dan memiliki lahan yang luas serta subur.
Mahyeldi juga menjelaskan, Pemprov Sumbar telah memberikan dana sebesar 20 persen untuk ketahanan pangan, dan meminta nagari mengatur mekanisme penanaman cabai, bawang dan budidaya ikan di Nagari Talu tersebut.
”Sengaja diatur seperti ini karena merupakan trobosan baru dari wali nagari, guna menstabilkan harga bagi petani dan masyarakat,” jelasnya.
Ia juga meminta agar Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten membimbing, dan memotivasi masyarakat agar memanfaatkan lahan mereka demi kesejahteraan bersama.
“Apa yang dilakukan oleh Wali Nagari Talu ini perlu ditiru oleh wali nagari lain dalam rangka menata, dann mengatur bagaimana melaksanakan program ketahanan pangan tersebut,” tegasnya.
Sementara itu, Wabup Bupati Risnawanto menjelaskan bahwa terdapat beberapa titik kunjungan kerja Gubernur Sumbar di Pasaman Barat terkhusus di Kecamatan Talamau.
“Sama-sama kita ketahui Kecamatan Talamau ini sumber daya alamnya cukup potensial maka yang menjadi perhatian kita saat ini adalah meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), karena dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah kita harus siapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal untuk mengolah Sumber Daya Alam tadi,” jelas Risnawanto.
Ia juga menjelaskan, program Pemkab Pasbar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura telah sesuai dengan instruksi pemerintah pusat, bagaimana mengatasi inflasi salah satunya pada kebutuhan konsumsi rumah tangga yang membuat inflasi meningkat.
“Kita lihat kelompok tani menanam cabai cukup bagus dan potensi perikanan disini juga bagus, disini juga sawah tidak pernah kering jadi kondisi ini sangat mendukung, dengan demikian Talu cocok untuk bidang pertanian, perikanan yang kedepannya bisa mengangkat ekonomi masyarakat khususnya di Talamau,” tegasnya.
Risnawanto menegaskan melalui kolaborasi antara Pemprov dan Pemkab, memiliki harapan yang sama yaitu keberhasilan terealisasinya program ketahanan pangan di Talamau baik itu dibidang pertanian maupun di bidang perikanan, yang juga dibantu dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari (DPMN) dengan mengalokasikan khusus dana desa untuk bidang pertanian, dan bidang perikanan.
Selain itu Wali Nagari Talu Mahyudanil menyampaikan, program yang dijalankan merupakan bentuk respons nagari kepada kebijakan pusat dalam rangka menciptakan ketersediaan pangan.
“Sebenarnya menanam cabai dan membudidayakan ikan merupakan hal biasa, namun yang menjadi istimewa disini bahwa nagari membuat terobosan baru dalam hal menangkap kesempatan yang efektif agar anggaran APBN dan APBD yang sebelumnya dianggarkan ke nagari itu dapat dijadikan sebagai aset nagari sehingga kedepannya apabila program ketahanan pangan ini jalan, maka akan dialihkan ke BUMNag dan kedepannya BUMNag tidak dianggarkan melainkan dari pemanfaatan usaha yang dikelola nagari sekarang,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan terdapat enam titik ketahanan pangan saat ini dikembangkan yang terdapat di lima jorong berupa tanaman cabai, bawang dan budidaya ikan. (roy)