PESSEL, METRO–Menyonsong Pemilu 2024 semakin dekat, Komisi Pemilihan Umum ( KPU), Kabupaten Pesisir Selatan gerak cepat, dengan melaksanakan kegiatan penyelanggaraan Pemilu 2024 mendatang. Yaitu rapat kerja bersama Partai Politik ( Parpol) tingkat kabupaten. Senin (1/8/2022).
Dalam rakor kali itu, Komisi Pemilihan Umum, Kabupaten Pesisir Selatan menghadirkan pemateri yakni Asrinaldi selaku Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas, Padang.
Ketua KPU Pessel Epaldi Bahar pada awak media mengatakan, rakor dilaksanakan KPU Kabupaten Pessel bersama Parpol, untuk menyampaikan beberapa hal. Yaitu, perbedaan mekanisme pendaftaran antara Pemilu 2019 dan 2024.
Salah satu tahapan dalam waktu dekat ini, Epaldi tentang tahapan pendaftaran, verifikasi dan penetapan partai politik peserta pemilu. Soal penggunaan sistem informasi partai politik (Sipol) dimana saat ini KPUD lebih dimudahkan dengan optimalisasi penggunaan sipol.
” KPU Pessel, mengajak seluruh stakholder agar menyukseskan Pemilu dengan mendukung setiap tahapan agar sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku,” ulasnya.
Dan, hari ini sekira pukul 12.20 Wib, Ketua KPU Pessel menyampaikan data yang didapatkan sebanyak 38 Parpol telah mengambik akun Sipol di KPU RI. Kita, masih tunggu sampai 14 Agustus 2022 batas akhir pendaftaran di KPU RI.
Kemudian, tahapan akan dilanjutkan dengan melakukan verifikasi administrasi untuk memeriksa kepengurusan dan keanggotaan ditingkat kabupaten.
Sementara itu, Asrinaldi selaku Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas, Padang menjadi pemateri dalam acara itu mengajak semua pihak perlu berpartisipasi untuk mewujudkan pemilu yang bersih pada 2024 mendatang.
Asrinaldi menekankan harus ada partisipasi masyarakat untuk mengawasi. Sedangkan, dari pemilih sendiri sampai hari ini masih ada yang trauma dengan money politik, pemilih yang dimobiliasi karena pola patronasi yang masih kuat.
” Dalam penyelanggaraan tersebut, kata dia ada peserta pemilu, penyelenggara dan pemilih. Dalam konteks peserta itu, nanti juga akan ada kontestasi yang ketat,” kata dia.
Terakhir, ini yang kita tekankan pada KPU Pessel, agar memberi tahu Parpol karena pelaku utamanya adalah Parpol dalam konteks pendidikan politik,” tuturnya. ( Rio)