in

Kisah Saat Jenderal Bintang Tiga ‘Mengumpat’ Presiden RI

JAKARTA – Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres adalah lembaga yang bertugas jadi penasehat presiden.  Nah, di era Orde Baru, di masa Soeharto berkuasa, juga ada lembaga serupa.

Tapi di era Soeharto, namanya bukan Wantimpres, melainkan Dewan Pertimbangan Agung atau biasa disingkat DPA. Di era Soeharto, mereka yang jadi anggota DPA, adalah para jenderal senior yang tak lagi punya jabatan strategis di TNI atau ABRI. 

Banyak yang menyebut, DPA di era Soeharto tak lebih sebagai lembaga buangan para pensiunan jenderal. Tempat para pensiunan jenderal menghabiskan masa pensiunnya. Ya, semacam lembaga penghibur. Maka ketika itu DPA sering diplesetkan sebagai Dewan Pensiunan Agung.

Salah satu jenderal yang pernah menjadi anggota DPA di era Soeharto adalah Letnan Jenderal (Letjen) Harsudiono Hartas, mantan Kepala Staf Sosial Politik ABRI (Kassospol ABRI) yang juga bekas Ketua Fraksi ABRI di MPR. Salim Said dalam bukunya Dari Gestapu Ke Reformasi Serangkaian Kesaksian, mengisahkan sepenggal cerita saat ia mewawancarai Jenderal Harsudiono Hartas.

Ketika diwawancarai, Harsudiono Hartas, mantan Kassospol ABRI itu tengah menjabat sebagai anggota DPA. Saat diwawancarai itulah, Harsudiono yang notebene adalah penasehat presiden, mengumpat Soeharto, Presidennya sendiri.

“Pak Salim tahu siapa yang merusak ABRI?” tanya Harsudiono, ketika diwawancarai Salim Said.

Belum juga Salim Said menjawab, Jenderal Harsudiono langsung menjawab sendiri pertanyaannya, sambil menengok foto Presiden Soeharto yang tergantung di dinding ruang kerjanya. “Soeharto,” jawab Harsudiono dengan nada tinggi. ags/N-3

What do you think?

Written by Julliana Elora

Keputusan Pengadilan Agama

Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat Se-Indonesia, 5 Januari 2021, di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta