Biasanya apabila mendengar kata klinik, kita akan langsung ingat dengan tempat penanganan kesehatan atau berkaitan dengan pengobatan. Tetapi klinik akademik merupakan tempat yang bisa disediakan sekolah untuk menangangi siswa yang bermasalah dalam belajar.
Kemampuan setiap siswa tidaklah sama, ada yang berkemampuan cepat, sedang dan lambat. Bahkan ada yang bermasalah dan mengalami kesulitan dalam belajar. Maka tentu saja cara menangani setiap siswa mestinya juga berbeda-beda sesuai permasalahannya masing-masing.
Bagi siswa yang berkemampuan akademik tinggi, cukup dengan memberikan pengayaan dan pengenalan materi maupun soal dengan tingkat kesukaran lebih tinggi. Hal ini dilakukan agar mereka tidak bosan, apabila guru terpaksa mengulang-ulang materi bagi siswa lainnya.
Bagi siswa yang berkemampuan sedang atau menengah, dapat dilakukan dengan memanfaatkan tutor sebaya atau memperbanyak latihan agar mereka semakin memahami materi yang disampaikan guru.
Tutor sebaya dapat dipilih dari siswa yang berkemampuan akademik tinggi dan dipercaya mampu membimbing temannya. Akan tetapi bagi siswa yang berkemampuan rendah, bahkan cenderung bermasalah dalam belajar, akan lebih baik dibantu melalui klinik akademik.
Kilinik akademik merupakan fasilitas layanan pembimbingan dan pendampingan yang berfungsi memberikan pelatihan, pembekalan, dan konsultasi untuk membantunya siswa dalam belajar dan membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapinya. Tujuannya adalah agar terjadi peningkatan prestasi akademiknya.
Klinik akademik dapat dijadikan sebagai salah satu program unggulan di sekolah. Tentu saja terlebih dahulu harus diperkenalkan dan disosialisaikan kepada seluruh warga sekolah, baik guru, siswa, jika perlu juga kepada orang tua.
Pengenalan tentang apa itu klinik akademik, tujuan, manfaat dan cara-cara yang dilakukan agar dapat menunjang prestasi belajar siswa. Hal ini penting dilakukan agar semua stakeholder mampu memahami akan pentingnya sebuah klinik akademik di sekolah.
Kepala sekolah dapat menunjuk salah seorang atau beberapa orang guru sebagai penanggungjawab atau yang mengkoordinir kegiatan ini. Menentukan salah satu ruangan khusus sebagai tempat klinik akademik. Sebaiknya ruangan tersebut didesain sebaik mungkin.
Dilengkapi dengan sarana penunjang agar siswa yang masuk ke klinik tersebut merasa nyaman dan menyenangkan bagi mereka. Bisa juga dengan memanfaatkan ruang terbuka, seperti pondok-pondok literasi yang saat ini banyak dibangun di sekolah-sekolah. Tujuannya adalah agar menimbulkan kesan santai dan menyenangkan.
Guru yang ditugaskan untuk mengkoordinir klinik akademik ini, di SK-kan oleh kepala sekolah dan menyusun program dengan baik. Biasanya yang dipercaya dalam hal ini adalah guru Bimbingan Konseling (BK) atau bisa juga dibantu oleh guru lain. Intinya kegiatan ini harus terprogram dan terencana, dilaksanakan secara kontiniu, dan dievaluasi atau direfleksi secara berkala.
Siswa yang bermasalah dapat berkunjung kepada guru penanggungjawab klinik akademik, ataupun melalui informasi dari guru mata pelajaran maupun walas. Selanjutnya guru pengampu kegiatan ini akan mempelajari permasalahan siswa tersebut. Kemudian bisa merekomendasikan kepada guru yang dianggap cocok dan tepat menangani masalah siswa tersebut.
Siswa bisa saja memilih guru yang dipercayanya akan dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapinya tersebut. Bisa jadi langsung guru BK yang ditunjuk sebagai pengampu klinik akademik atau bisa jadi guru lainnya.
Layaknya praktek seorang dokter, bahwa melalui klinik akademik ini guru selayaknya berusaha menggali informasi tentang permasalahan yang sedang dihadapi siswanya. Selanjutnya berusaha mencari faktor penyebab dan solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi siswanya.
Menentukan solusi yang tepat, guru pengampu klinik akademik bisa saja minta pendapat, berkoordinasi dengan guru lain, walas, wakil kesiswaan maupun kepala sekolah. Namun yang terpenting adalah bagaimana guru pengampu klinik akademik terlebih dahulu berusaha membangun jembatan hati dengan siswa yang sedang ditanganinya.
Tujuannya adalah agar ia mau dan percaya untuk mengutarakan segala permasalahan yang sedang dihadapinya. Sehingga hal ini akan memudahkan guru dalam mencarikan solusi dari masalah yang siswa yang sedang ditanganinya.
Di samping itu di klinik akademik juga dapat melayani siswa yang butuh bimbingan lebih lanjut dalam mata pelajaran tertentu. Setiap hari, guru pengampu klinik akedemik dapat merekomendasikan beberapa orang siswa yang sulit dalam memahami materi dalam mata pelajaran kepada guru yang ditunjuk.
Namun diharapkan dalam setiap hari juga tidak terlalu banyak, sehingga memudahkan untuk penanganannya. Barangkali dalam satu hari untuk satu orang guru, berkisar 5-7 orang siswa saja. Tujuannya agar penanganan lebih maksimal dan tepat.
Pelaksanaan klinik akademik ini dapat dilakukan sehabis jam PBM biasa. Seperti sore hari, sehingga tidak mengganggu kepada pelaksanaan Proses Belajar Mengajar sehari-hari. Kepala sekolah dapat memonitoring dan mengevaluasi keterlaksanaan klinik akademik ini secara berkala.
Hal ini tentu saja untuk memantau apakah program yang telah disusun, dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu untuk pelaksanaan klinik akademik ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja guru dan prestasi akademik bagi siswa. Perbaikan sikap dan karakter siswa dan sebagainya.
Namun yang terpenting adalah tujuan dari klinik akademik ini diharapkan sebagai solusi dalam menyelesaikan permasalahan siswa, agar mereka bisa belajar dengan baik sehingga diharapkan mampu menunjang prestasi belajarnya. (***)