Seoul ( Berita ) : Korea Utara menampilkan peluru kendali balistik bawah laut (SLBM) untuk pertama kalinya pada Sabtu menjelang parade militer besar-besaran di ibu kota, Pyongyang.
Korea Utara memperingatkan Amerika Serikat pada Sabtu [15/4] untuk mengakhiri “histeria militer” atau menerima pembalasan saat sekelompok pesawat Amerika Serikat menuju wilayah itu dan negara komunis tersebut memperingati ulang tahun bapak bangsanya yang ke-105.
Televisi negara itu menunjukkan gambar dari Pukkuksong-2 SLBM di truk yang menunggu untuk berparade di depan pemimpin Kim Jong Un. Sebelumnya, wartawan asing yang mengunjungi Korea Utara, diminta bersiap menghadapi peristiwa “besar dan penting” pada pekan ini.
Kendati demikian, tidak ada petunjuk bahwa peringatan itu berkaitan langsung dengan ketegangan di kawasan tersebut menyangkut program senjata nuklir negara terkucil itu. Sekitar 200 wartawan asing berada di Pyongyang pada saat Korea Utara akan memperingati tahun ke-105 hari kelahiran presiden pendiri negara tersebut, Kim Il Sung, pada 15 April.
Hari kelahiran Kim Il Sung merupakan hari nasional terbesar di Korut, yang disebut dengan “Hari Matahari”. Tidak ada pejabat yang memberikan keterangan rinci soal apa yang dimaksud dengan peristiwa itu serta kapan peristiwa akan terjadi. Pengumuman pada tahun-tahun sebelumnya berkaitan dengan peristiwa yang relatif biasa.
Pada 2016, misalnya, para wartawan asing harus menjalani pemeriksaan selama berjam-jam oleh para pejabat Korea Utara menjelang suatu peristiwa, yang kemudian ternyata adalah konser musik pop untuk memperingati puncak kongres Partai Buruh yang berkuasa.
Namun, ketegangan sedang meningkat dengan kelompok tempur Angkatan Laut Amerika Serikat bergerak menuju Pasifik barat. Pergerakan itu merupakan unjuk kekuatan sementara Korea Utara memperingatkan pihaknya bisa melakukan serangan nuklir ke Amerika Serikat jika AS menunjukkan tanda-tanda menyerang.
Presiden China Xi Jinping, ketika melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden AS Donald Trump, mendesak pihak-pihak terkait untuk mencari penyelesaian damai bagi masalah Korut.
Pada April 2012, Korut mencoba meluncurkan roket jarak jauh menjelang peringatan ke-100 tahun Hari Matahari. Media pemerintah kemudian membenarkan bahwa peluncuran itu mengalami kegagalan.
Pada Rabu pekan ini, sejumlah pejabat Korea Utara mengatakan kepada para wartawan di Pyongyang, yang diundang untuk memperingati hari nasional negara itu, bahwa jadwal mereka telah dibatalkan. Sebagai gantinya, mereka bertemu pada Kamis pagi (13/4) untuk bersiap-siap bagi sebuah “acara besar dan penting”.
Kunjungan oleh wartawan asing ke Korut adalah peristiwa langka dan diatur sangat ketat. Petugas keamanan terutama akan melakukan pemeriksaan secara ketat pada acara-acara yang dihadiri oleh pemimpin Korut Kim Jong Un.
Korea Utara kerap memanfaatkan kunjungan seperti itu untuk memamerkan pembangunan baru. Dalam beberapa pekan belakangan, pekerja sedang menyelesaikan beberapa sentuhan pada jalan menuju gedung pencakar langit “Ryomyong” di Pyongyang tengah. (ant/rtr )