in

Korut Tolak Tawaran AS

 

SEOUL – Korea Utara (Kor­ut) pada Selasa (19/11) menga­takan bahwa Amerika Serikat (AS) harus mengakhiri latihan gabungan bersama dengan Ko­rea Selatan (Korsel) jika ingin melanjutkan dialog. Tuntutan dari Korut itu disampaikan se­telah sebelumnya pada Ming­gu (18/11) AS dan Korsel se­pakat untuk menunda latihan militer gabungan tahunan yang dijadwalkan pada bulan ini se­bagai itikad baik setelah berbu­lan-bulan perundingan nuklir mengalami kemandekan.

“Penundaan (latihan militer gabungan AS-Korsel) yang di­umumkan pada awal pekan ini tidak relevan. Sama sekali tak memberikan jaminan perda­maian dan keamanan di Seme­nanjung Korea, bahkan sama sekali tak membantu upaya di­plomasi,” kata Kim Yong-chol, pejabat senior Korut yang se­belumnya memimpin negosia­si dengan AS. “Kami menun­tut agar AS tak lagi menggelar latihan militer gabungan dan menghentikannya untuk se­lamanya,” imbuh Kim Yong-chol seperti dikutip dari kantor berita KCNA.

Ditambahkan oleh Kim Yong-chol bahwa Korut tak i­ngin lagi duduk bersama de­ngan AS yang pemuh tipu da­ya dan tak ingin melanjutkan perundingan sebelum AS me­narik sikap permusuhan dan kembali tak mengulangi sikap tersebut.

Pyongyang telah lama mem­protes latihan militer gabung­an itu dan menyebut latihan itu sebagai persiapan invasi. Ta­hun lalu Seoul dan Washington DC membatalkan latihan mili­ter gabungan jelang pertemuan puncak Singapura yang mem­pertemukan Presiden AS, Don­ald Trump, dan pemimpin Kor­ut, Kim Jong-un.

Dalam pernyataannya, Kim Yong-chol pun mengecam Presiden Trump yang terlalu membesar-besarkan pencapai­an AS dalam misi diploma­si dengan Korut. Sebelumnya sepanjang setahun lalu, Presi­den Trump telah berulang ka­li menyatakan bahwa telah ber­hasil menekan Korut agar tak melakukan uji coba nuklir dan peluncuran misil balistik antar­benua yang diklaimnya sebagai keberhasilan diplomasi AS.

Saat ini negosiasi AS-Korut mengalami kemandekan sejak sejak KTT di Hanoi pada Febru­ari berakhir dengan perselisih­an atas bantuan sanksi. Perun­dingan tingkat kerja di Swedia pada Oktober lalu pun berakhir dengan kegagalan.

Pernyataan Korut yang di­umumkan pada Selasa me­rupakan tanggapan terbaru dari serangkaian komentar te­gas dari Pyongyang yang men­desak AS agar membuat pe­nawaran baru sebelum batas waktu pada akhir tahun ini.

Kekecewaan Korut

Selain mengecam AS, pa­da saat bersamaan Korut pun mengkritik pemerintah Swed­ia setelah Stockholm menyam­paikan usul AS untuk bertemu lagi pada Desember.

“AS menggunakan perantara Swedia semata-mata agar tidak memberi kesan melecehkan bagi Korut,” kata ketua negosia­tor nuklir Korut, Kim Myong-gil seperti dikutip dari kantor beri­ta KCNA. “Tetapi saat ini sete­lah Pyongyang dan Washing­ton DC mengetahui posisi ma­sing-masing, Stockholm tidak dibutuhkan lagi dalam dialog Korut-AS,” imbuh dia.

“Jika Swedia berperilaku se­perti pengemudi di kursi kemu­di, itu mungkin dianggap tidak masuk akal,” ucap Kim Myong-gil. “Pihak Swedia disarankan untuk memahami situasi de­ngan baik dan menjaga diri,” pungkas dia. ang/AFP/I-1

What do you think?

Written by Julliana Elora

MUI Mulai Standardisasi Dai, Satukan Persepsi Islam yang Moderat

Alex Marquez soal hari pertamanya sebagai pebalap MotoGP