ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Lembaga Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Aceh menjelang akirr tahun 2017 melakukan pendataan langsung ke rumah-rumah warga yang teridentifikasi sebagai mustahik (fakir miskin).
Beberapa lokasi yang diobservasi langsung oleh petugas Lazismu menunjukkan bahwa masih sangat banyak warga kota Banda Aceh yang perlu mendapatkan perhatian serius karena kondisi ekonomi yang tidak stabil.
Dalam bulan desember, petugas Lazismu mendata kurang lebih 14 warga miskin yang membutuhkan bantuan pendidikan bagi anak-anak mereka di tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Dari sejumlah calon penerima bantuan tersebut, Lazismu telah melakukan tatap muka langsung untuk melihat keadaan dan mencatat kebutuhan mereka. Kebutuhan yang diidentifikasi hampir rata-rata pengadaan seragam sekolah, perlengkapan sekolah dan lain-lain,” ungkap Direktur Badan Eksekutif Lazismu Aceh, Ikbal Ramzani melalui siaran pers yang diterima media ini, Selasa (19/12/2017).
Ikbal mengatakan bahwa, kondisi masyarakat secara umum yang terlihat tidak sesuai dengan keadaan masyarakat yang sebenarnya, sebab daerah perkotaan merupakan kamuflase yang terlihat indah dan ramai, tetapi sebagian besar warga sebenarnya masih hidup di bawah garis kemiskinan.
“Hal ini dapat kita saksikan betapa anak-anak warga Banda Aceh di pinggiran kota masih sangat kesulitan dari aspek ekonomi. Berdasarkan peninjauan lapangan, masyarakat miskin kota di Banda Aceh masih banyak yang mengeluh dengan biaya pendidikan khususnya anak-anak yang sekolah di swasta. Dan ini perlu perhatian secara serius,” jelas Ikbal.
Ikbal menambahkan, selama ini Lazismu mendapat kepercayaan dari para muzakki yang menitipkan Zakat Infaq Sadaqah (ZIS) mereka kepada Lazismu dan menyalurkannya secara tepat sasaran kepada mustahik melalui proses pendataan yang benar.
“Kita harus yakin bahwa para mustahik adalah orang yang benar dan tepat menurut indikator mustahik yang masuk dalam kategori asnaf yang 8,” ujar Ikbal.[]