in

Lulus Kuliah ke Turki, Pelajar MAN 1 Payakumbuh Terbentur Biaya

Dapat kesempatan untuk kuliah di Bartin University, Turki, pelajar MAN 1 Payakumbuh justru terbentur biaya. Ayo, siapa yang peduli?

Laporan- FAJAR R VESKY- Payakumbuh

Latifah Hanum senang bukan kepalang. Niat, usaha, dan doa-doanya, untuk bisa kuliah di Bartin University, mulai dikabulkan Tuhan. Pelajar MAN 1 Payakumbuh itu dinyatakan lolos seleksi masuk perguruan tinggi yang terletak di wilayah Laut Hitam, dekat dengan Ankara, ibukota Turki tersebut.

Alhamdulillah, tanggal 21 Juni 2022, saya terima kabar, bahwa saya lulus di Bartian University, Turki. Ini tentu berkat dorongan keluarga dan dukungan dari keluarga besar MAN 1 Payakumbuh,” kata Latifah Hanum kepada anggota Balai Wartawan Luak Limopuluah, akhir pekan lalu.

Tidak mudah bagi Latifah Hanum untuk bisa kuliah di Bartin University. Apalagi, melalui program “Hallo Beasiswa”. Gadis manis kelahiran Lawang, Agam, 12 Februari 2022, yang sehari-hari tinggal di Balaibatuang, Kelurahan Ompah Tanah Sirah, Nagari Koto Nan Gadang, Kecamatan Payakumbuh Utara ini, sudah mempersiapkan diri, sejak enam bulan silam.

Selain rajin belajar, Latifah gigih mengikuti les bahasa Turki. “Baru saja pulang sekolah, Latifah sudah langsung ikut les bahasa Turki ke Bukittinggi. Terkadang sudah terkapar di teras rumahnya karena lelah. Semoga Latifah sukses,” kata Seni Marion, 53, tetangga Latifah.

Hanya saja, niat Latifah untuk bisa kuliah di negara yang mewariskan sejarah peradaban Islam di dunia itu, agaknya masih terbentur dinding nasib. Sebab, untuk bisa kuliah ke Turki, Latifah membutuhkan biaya awal setidaknya Rp100 juta. Walau keluarga sudah menyiapkan dana, tapi masih banyak kekurangan yang harus dicari.

Keluarga Latifah adalah keluarga taat yang hidup sederhana. Ayahnya, Bastial Hikmah, adalah seorang petani. Sedangkan ibunya, Novera Dewita, memang tercatat sebagai PNS di Kantor Kemenag Limapuluh Kota. Hanya saja, pasangan suami-istri ini, juga harus membiayai kakak kandung Latifah, yakni Abdul Latif, yang sedang kuliah di UIN Mahmud Yunus Batusangkar.

Karena kondisi itu pula, Latifah yang direncanakan berangkat ke Turki akhir Agustus atau awal September tahun ini, ikut membantu orang tuanya mencari biaya kuliah.

“Saya mencoba buat proposal bantuan, untuk saya usulkan ke Baznaz dan pemerintah daerah. Doakan saya, supaya saya bisa bermanfaat bagi agama nantinya,” kata Latifah yang bisa dihubungi melalui nomor 082268113706.

Melihat niat dan kesungguhan Latifah untuk kuliah, orang tuanya, pasangan Bastian Hikmah dan Novera Dewita, kini juga mati-matian mencari biaya.

“Demi Allah, kami siap berkorban demi cita-cita anak. Kami akan tempuh langkah apa saja. Diawali dengan membuat proposal bantuan. Serta melapor kepada Lurah Ompang Tanah Sirah dan tokoh masyarakat. Langkah akhir adalah ini. Kami akan ajukan pinjaman ke BRI, dengan menggadaikan sertifikat rumah,” kata Bastian, memperagakan berkas peminjaman.

Ini juga dibenarkan oleh istrinya, Novera Dewita. “Iya Pak. Kita siap dukung. Kalau SK PNS juga telah terboroh, demi membeli rumah yang kita tempati ini,” kata.

Dari proposal yang akan diajukan Latifah Hanum kepada sejumlah donatur tertulis, besaran dana untuk kuliah sebesar Rp83,1 juta.

Di proposal itu juga tertera rekening BNI atas nama Latifah Hanum 2200550554, bagi donatur yang ingin membantu.

Sementara itu, keluarga besar MAN 1 Payakumbuh di Parambahan, Lamposi Tigo Nagori, tempat Latifah Hanum menimba ilmu, juga ikut menggalang dana, agar Latifah bisa kuliah ke Turki. Menurut Kepala MAN 1 Payakumbuh Muhammad Suhardi, tahun ini ada 2 dari 3 siswa lulus seleksi untuk berkuliah di Turki. Keduanya Latifah dan Taufikul Siddiq yang berdomisili di Nagari Taehbaruah, Kabupaten Limapuluh Kota.

Informasi yang diperoleh anggota Balai Wartawan Luak Limopuluah, Taufikul Siddiq, sudah berangkat duluan ke Turki. Masyarakat setempat juga ikut membantu biaya keberangkatannya. Sedangkan untuk Latifah Hanum, saat ini pihak sekolah sedang menggalang dana.

“Untuk mendukung keberangkatan mereka, kita di MAN 1 Payakumbuh badoncek (kumpulkan iuran) untuk meringankan. Demi sukses mereka. Ini kebanggaan Kita warga Luak Limopuluah,” kata Kepala MAN 1 Payakumbuh Muhammad Suhardi.

Dia mengaku, keluarga besar MAN 1 Payakumbuh mendukung penuh siswa kelas XII yang berminat untuk ikut beasiswa kuliah di Turki. Menurutnya, kalau hal ini sukses, pacah talua (perdana) bagi madrasah kita. Dan ini sangat cocok dengan visi misi madrasah yakni Go International. Karena sebelumnya, ada siswa MAN 1 Payakumbuh yang lolos jurusan Nuklir di Rusia, sayangnya tidak mendapat rekomendasi dari pemerintah.

“Mohon bersabar, kita siap mendukung sukses siswa. Kami berikan peluang kepada mereka untuk mengikuti tahapan. Saat ini sedang melengkapi berkas. Perlu kita ingat, mereka belum ujian akhir. Kita juga sudah berkoordinasi dengan pimpinan secara berjenjang. Kita sudah usulkan rekomendasi kepada Kepala Kankemenag . Selain itu, kita juga perlu menunggu dari hasil pemberkasan. Semoga lulus, minimal satu orang. Kalau tidak ketiganya,” kata Suhardi. (***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Intip Kemeriahan Pacu Kuda Pabasko!! 10 Kontigen Berlaga Di Bancalaweh!

Menjelang Hari Raya Qurban Peternak Sapi Was-Was, PMK Jadi Kendala