MEDAN (Waspada): Pasca umat muslim yangtinggal di Palestina tak diberikan izin menunaikanibadah di Masjid Al Aqsa dan melarang umat muslimshalat, seribuan orang menggelar aksi di BundaranJl. Gatot Subroto Medan, Minggu (23/7). Para pen-demo membawa berbagai ukuran bendera Palestina.Aksi tersebut berjalan tertib di bawah pengawalanpetugas Polsek Medan Baru dan Polrestabes Medan.
Dalam aksinya, massayang menamakan dirinyaAliansi Umat Islam Bela Al-Aqsa mendesak Pemerintah Republik Indonesia untuk mengirimkan bantuan ke Palestina.Hal yang paling penting menurut massa adalah mengirim pasukan untuk meng hentikan tindak kekerasan yang dilakukan tentara zionis.
Kalangan muslim menilai,tindakan ini diperlukan untuk menghentikan segala bentuk kekerasan yang dilakukan pemerintah Israel tersebut. Ustaz Gazali lewat pengeras suara mengatakan, “Israel itu adalah penjajah yang telah mencuri tanah Palestina. Apa yang mereka perbuat sangat keji dan sadis.
Untuk itu, pemerintah Indonesia sudah sepatutnya mengirimkan bantuan bagi umat muslim di Palestina,”.Jika kekerasan Israel ini tidak dihentikan, lanjut Gazali,maka akan lebih banyak lagi korban yang berjatuhan. Joko Widodo selaku Presiden Indonesia yang mengaku muslim sudah sepatutnya bersikap dan mengambil langkah membantu sesama saudara muslim di Palestina.
Indonesia Sangat Khawatir
Sementara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Mar sudi menelepon mitranya,Menlu Amerika Serikat Rex Tillerson untuk membahas konflik di Masjid Al-Aqsa. Pembicaraan ini dilakukan pada Sabtu (22/7) pukul 22:30 WIB.
Dalam pembicaraannya dengan Tillerson, Retno meminta AS mendesak Israel menghentikan pembatasan beribadah di Masjid Al-Aqsa.“Indonesia meminta agar AS mendesak Israel menghentikan pembatasan beribadah dan tindakan kekerasan di Masjid Al Aqsa,” ujar
Retno,dikutip dari pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, Minggu (23/7).
Retno menuturkan Indonesia sangat khawatir dengan semakin memburuknya situasi di sana. Tindak kekerasan oleh pasukan keamanan Israel dalam beberapa waktu terakhir mengakibatkan lima orang tewas dan lebih dari seratus terluka.
Indonesia, sambung Retno mengutuk tewasnya tiga pemuda Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa dan dua lainnya di Tepi Barat.”Penurunan eskalasi penting sekali dilakukan untuk mencegah situasi semakin memburuk,” imbuh Retno.
Menlu AS Tillerson juga menyampaikan hal senada dengan Retno. Negeri Paman Sam itu juga khawatir atas situasi yang terjadi di Kompleks Masjid Al Aqsa.Dia menuturkan negaranya telah menegaskan agar status quo Masjid Al Aqsa penting dan tetap dipelihara.
Selain dengan Menlu AS, Retno juga telah melakukan komunikasi intensif dengan Menlu Yordania, Palestina, Turki dan Sekjen OKI agar situasi di Kompleks Al Aqsa tidak memburuk,serta kegiatan beribadah dapat segera dipulihkan.
Intensitas diplomasi Indonesia juga ditingkatkan di beberapa perwakilan,antara lain di Baku, Amman, Washington DC dan New York guna mengirim pesan yang kuat dan menyampaikan posisi Indonesia mengenai situasi di Kompleks Masjid Al Aqsa. ( WSP/ (czal/Ant)