in

Melihat Kegiatan Literasi di SMPN 1 dan SMPN 5 Padang

Ilmu Bertambah, Siswa lebih Semangat Belajar 

Mulai semester ganjil 2017/2018 ini, seluruh sekolah diwajibkan melaksanakan kegiatan literasi. Seperti membaca buku dan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai serta menyanyikan lagu-lagu perjuangan sebelum pulang. Seperti apa? 

Empat siswi terlihat tengah tekun membaca buku di salah satu pojok ruangan. Di dinding tertempel tulisan 15 menit membaca buku. Ya, membaca buku selama 15 menit bagian dari kegiatan literasi di sekolah yang sudah berlangsung sejak semester ini. 

“Kami menilai kegiatan literasi atau gerakan literasi sekolah (GLS) ini sangat bagus diterapkan di sekolah. Selain dapat menambah pengetahuan, juga membuat kami menjadi lebih termotivasi dalam belajar. Karena buku-buku cerita yang kami baca berisi kisah-kisah yang dapat dicontoh,” ujar Afiz Ahzariyusa, siswa kelas IX SMPN 1 Padang kepada Padang Ekspres, kemarin (22/8).

Senada dikatakan Muhammad Alifio, siswa kelas IX SMPN 5 Padang. Kegiatan literasi seperti membaca buku dan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan membuat dirinya menjadi lebih semangat belajar jika dibandingkan sebelumnya. Selain menambah kecintaan terhadap ilmu, dengan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, rasa kebanggaan terhadap tanah air menjadi lebih hidup.

Sementara itu, Wakil Kesiswaan SMPN 1 Padang, Erwan Effendi mengatakan, sebenarnya sejak tahun 2016 yang lalu, sekolah tersebut sudah memulai kegiatan literasi ini. Bahkan di masing-masing kelas, disediakan pustaka mini yang bisa dimanfaatkan siswanya.

“Kegiatan tahfiz Al Quran, membaca buku cerita serta menyanyikan lagu-lagu perjuangan juga kami laksanakan di tahun 2016. Alhamdulillah, kegiatan tersebut berdampak positif bagi siswa-siswa kami. Salah satunya beberapa siswa sudah mampu membuat cerpen yang telah diterbitkan di berbagai media. Termasuk di media Padang Ekspres. Kami yakin, dengan kegiatan literasi ini,
ke depannya, siswa kami lebih bannyak lagi yang mencintai literasi,” katanya. 

Selain di dalam kelas, sambungnya, pustaka sekolah juga dibuat fasilitas tempat duduk yang bisa dimanfaatkan siswa saat membaca buku.

Terpisah, Kepala SMPN 5 Padang, Junaidi, mengatakan, untuk kegiatan literasi ini, pihaknya menyediakan waktu 15 menit sebelum belajar pada hari Selasa hingga Kamis. Sedangkan hari Sabtu, kegiatan literasi dilakukan di halaman sekolah dengan mewajibkan semua warga sekolah membaca diam selama 30 menit. Setelah itu, beberapa orang membacakan resume yang dibacanya di panggung yang telah disediakan.

“Untuk menyanyikan lagu kebangsaan, kami laksanakan sebagaimana yang telah ditetapkan yakni sebelum belajar dimulai dan sebelum pulang. Dalam menyanyikannya, dipandu melalui kaset yang dibunyikan dengan pengeras suara dari kantor kemudian diikuti semua siswa di masing-masing kelas, ’’ ungkapnya.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Padang, Ramson mengatakan, seluruh sekolah dari TK hingga SMP telah mampu melaksanakan kegiatan literasi ini. Ini berdasarkan pantauannya semenjak kegiatan tersebut dimulai semester ganjil ini.
“Alhamdulillah, seluruh sekolah menjalankan Surat Edaran Mendikbud ini. Kami berharap kegiatan literasi ini tetap dipertahankan karena sejalan dengan gerakan revolusi mental yang sedang berjalan saat ini,” ujarnya. 

Gerakan literasi sekolah tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, No.  21042/MPK/PR/2017. 

Dalam surat edaran itu, setiap sekolah agar membudayakan pendidikan karakter di dalam dunia pendidikan. Hal itu sebagai implementasi dari Nawacita yang dicanangkan melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Tujuannya untuk mendorong upaya penguatan pendidikan karakter pada diri siswa. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Momentum Motor Listrik Nasioanal

Vietnam vs Indonesia 0-0: Berjuang hingga Akhir