Atasi Pinjaman Macet dengan Tabungan Cicilan
Koperasi Jasa Keuangan Gunungpangilun (KJKS-GP) Kelurahan Gunungpangilun Kecamatan Padang Utara, Kota Padang memiliki cara tersendiri dalam menangani utang macet dari anggotanya. Seperti apa?
Selasa (15/8) siang, kantor KJKS-GP yang terletak di Jalan Gajah Mada Nomor 40, Gunungpangilun, Kecamatan Padang Utara sepi pengunjung. Dona Sastria, 38, salah satu anggota KJKS-GP mengaku menyisihkan uang belanja dan memasukannya dalam tabungan cicilan (tabucil) yang tujuannya untuk mencicil pinjamannya pada KJKS-GP Rp 2 juta. Dalam sebulan ia mencicil pinjaman Rp 600 ribu. Itu berarti sisa pinjamannya telah berkurang menjadi Rp 1.400 ribu saja.
“Dengan kondisi ekonomi yang sulit rasanya berat sekali buat bayar cicilan tiap minggu. Rasanya terbantu sekali dengan adanya tabucil jadi bisa menyisihkan sedikit uang belanja. Seperti celengan yang dibongkar tiap bulan,” terang wanita yang berjualan hijab itu.
Hal serupa juga dirasakan Ratni Burhan, warga Gunungpangilun yang tinggal di Jalan Ambun Suri RT 02, RW 09. Sebelumnya ia mencicil angsurannya dengan membayarkan uang setiap minggu kepada pengelola KJKS-GP. Nominalnya tidak menentu yakni sekitar Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu. Ini membuatnya kesulitan untuk menyediakan biaya tersebut setiap minggunya. “Sejak mendapat tabucil saya bisa mencicil simpanan sekitar Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu perbulan,” jelas wanita yang berjualan pakaian itu.
Menurut Ketua KJKS-GP, Mulyadi Hendri, ada sekitar 154 orang anggota KJKS-GP yang telah dibina dan diberi edukasi dalam pelayanan KJKS-GP. Beberapa anggotanya sering macet dalam mencicil membayar pinjaman. Tabucil merupakan kotak berbentuk persegi berukuran 10×10 sentimeter persegi yang terbuat dari bahan seng plat yang sengaja digembok yang kuncinya dipegang langsung oleh pengelola KJKS-GP.
Tujuan pemberian tabucil agar anggota KJKS-GP tidak merasa terbebani saat membayar angsuran pinjaman mereka. Dengan adanya tabucil ini anggota KJKS-GP dapat menyisihkan uang belanja dan memasukannya pada tabucil seperti celengan dan akan disetor kepada pengelola setiap bulannya.
“Setiap bulan pengelola KJKS-GP akan mengumpulkan uang tersebut dengan membawa kunci masing-masing tabucil. Setiap gembok tabucil diberikan nomor atau kode agar tidak saling tertukar kunci. Berapa pun nominalnya yang terdapat pada tabucil akan dicatat pada pembukuan KJKS-GP,” ujarnya.
Lurah Gunungpangilun, Andi Amir membeberkan, sekitar lima buah tabucil telah diserahkan kepada anggotanya yang memiliki masalah dalam pembayaran atau kredit macet. Ia menyebutkan program tabucil telah berjalan sekitar dua bulan yang lalu.
Ia mengklaim program tabucil lebih efisien dalam membantu para anggota KJKS-GP yang mengalami masalah pembayaran cicilan.
“Tabucil sendiri merupakan salah satu program dari kelurahan yang tujuannya membantu mencarikan solusi bagi anggota KJKS-GP yang bermasalah dalam pembayaran. Sebagai punishment-nya, kami menempelkan nama anggota yang bermasalah tersebut di depan kantor KJKS-GP agar timbul rasa malu dan mereka giat menyisihkan uang belanja di tabucil untuk mencicil sisa utang mereka,” ungkap pria bertubuh jangkung itu. (*)
LOGIN untuk mengomentari.