PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM tetap berupaya memberdayakan pelaku usaha ultra mikro dan usaha mikro dan kecil (UMK) di tengah pandemi Covid-19 melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha Online (PKU Online).
Wagub Sumbar Nasrul Abit yang ikut menghadiri kegiatan webinar dengan tema “Meningkatkan Penjualan Online di Masa Pandemi” melalui aplikasi zoom di ruangannya, Kamis 9 Juli 2020. Selain memberikan apresiasi terhadap kinerja PT PNM yang telah berkontribusi memajukan sektor perekonomian masyarakat.
Ia juga mendukung Program PKU Online diselenggarakan dengan memberikan pelatihan dan pendampingan usaha kepada nasabah binaan PNM secara virtual melalui berbagai sarana video conference.
Salah satu upaya yang dilakukan PNM untuk menjaga aktivitas ekonomi masyarakat secara khusus pelaku usaha ultra mikro dan usaha mikro dan kecil (UMK) di tengah pandemi melalui program pembinaan dan pelatihan yang dilakukan secara daring.
“Kami dari Pemprov mengucapkan banyak terima kasih kepada PT PNM Persero yang sangat konsentrasi dalam pembinaan UMK dan telah berkontribusi besar dalam memajukan sektor perekonomian masyarakat di Sumbar,” ucap Nasrul Abit.
Di tengah pandemi PT PNM tetap melaksanakan pelatihan namun pelaksanannya dilakukan secara virtual. Hingga Juni 2020, tercatat 80 kali kegiatan pengembangan usaha yang dihadiri sebanyak 1.601 nasabah. Sedangkan jumlah keseluruhan nasabah per Juni 2020 mencapai 133.720. Jumlah ini memang jauh dari pencapaian 2019 yakni pelatihan sebanyak 100 kali dengan jumlah nasabah 4.225 orang.
Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan langkah-langkah yang telah dilakukan selama masa pandemi. Pertama, penanganan kesehatan secara baik. “Walaupun PSBB selesai bukan berarti tugas juga selesai, kita tetap harus menyiapkan rumah sakit untuk jaga-jaga. Pengawasan kepada pengunjung pun tetap dilakukan, baik itu di bandara maupun di 9 pintu masuk perbatasan kita,” kata Nasrul Abit.
Kedua adalah pemberian bantuan jaringan sosial. Bantuan berupa uang dan barang diberikan kepada masyarakat di kabupaten kota. Pendataannya secara berkala oleh wali nagari.
Langkah ketiga adalah mengenai tatanan ekonomi. UMKM memang banyak yang sempat terhenti. Saat tercatat 114.000 pengangguran akibat terdampak covid-19. Angka ini tentunya lebih banyak disumbangkan oleh UMKM di Sumatera Barat.
“Untuk memajukan perekonomian 593.000 UMKM ini kembali, diperlukan bantuan dari berbagai pihak,” tutur Nasrul Abit. (rel)