in

Okada Ingin Investasi Green Industri

INVESTOR: Gusmardi Bustami (kanan) berikan kenang-kenangan ke Presiden dan CEO Finetech, Motoyuki Okada di Jepang. f-ist/humas bp batam

Batam – Di tengah polemik tarif baru Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO) di Batam, ramai-ramai ditolak pengusaha dan masyarakat, Badan Pengusahaan (BP) Batam tetap melakukan upaya untuk menggaet investor.

BP melakukan promosi untuk menggaet investasi baru, setelah terjadi penurunan investasi dari Negara Jepang. Salah satu yang berminat investasi, perusahaan Finetech, yag bergerak dibidang green industri.

Promosi untuk menggaet investasi Jepang dilakukan Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Gusmardi Bustami, bersama Direktur Promosi dan Humas BP, Purnomo Andiantono. Mereka salah satunya menemui Presiden dan CEO Finetech, Motoyuki Okada di perusahaannya di Tochigi, Jepang.

”Kami akan investasi dengan bekerjasama bersama perusahaan di Batam. Kami ingin pengadaan 1,8 MW tenaga listrik, dengan nilai investasi sebesar 400 juta Yen atau lebih dari Rp50 miliar,” kata Andi Antono menirukan Motoyuki Okada.

Andi dan Gusmardi berkunjung ke perusahaan itu, sebagai upaya menarik investasi dari Jepang kembali. Finetech sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan pembangkit listrik ramah lingkungan.

”Mereka menggunakan solar panel, pengolahan limbah serta pengolahan minyak kelapa sawit,” beber Andi.

Rencana investasi itu sendiri mendapat sambutan baik dari BP Batam. Apa lagi, investasi itu akan bergerak di bidang usaha ramah lingkungan. Selanjutnya, BP Batam akan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM serta Bright PLN Batam.

”Kita akan membantu untuk segera mendorong implementasi investasi itu,” sambung Gusmardi dalam pertemuan dengan manajemen perusahaan itu, seperti ditirukan Andi.

Gusmardi menjelaskan beberapa perubahan kebijakan dalam investasi. Pemerintah Indonesia saat ini banyak memberikan lebih banyak kemudahan dan keterbukaan untuk investasi asing . BP disebut, satu-satunya kota diluar Jakarta yang telah mengaplikasikan sistem investasi 3 jam (123J).

”Telah melahirkan satu investasi baru dari Australia baru-baru ini. Mereka memiliki investasi sebesar Rp50 miliar,” sambung Gusmardi.

Dia berharap, hal ini akan diikuti juga oleh investasi baru dari Jepang yang dapat menggunakan kemudahan ini. Terlebih di Batam, saat ini tercatat 40 perusahaan dari Jepang dengan investasi sebesar 384 juta USD. Termaksud di dalamnya, perusahaan yang joint venture dengan negara lain maupun terdaftar atas negara lain seperti Singapura.

”Jepang merupakan negara ketiga dengan nilai investasi terbesar setelah Singapura dan Hongkong pada tahun 2015 dengan nilai 47 Juta USD. Tahun 2016 ini, terdapat peningkatan yang cukup signifikan dalam bidang investasi secara keseluruhan, sebanyak 62 proyek baru tercatat dengan nilai investasi sebesar 476 juta USD,” katanya lagi.

BP diakui optimis untuk menggaet lebih banyak lagi investasi baru dari Jepang. Namun diakui banyak yang masih harus dibenahi. Termaksud terkait dengan biaya logistik yang sangat mahal dari Batam ke Singapura. Biaya itu hampir sama dengan biaya dari Singapura ke Jepang.

”Paling penting perlu dibenahi, investasi asing sangat membutuhkan jaminan keamanan,” kata Gusmardi.

Terkait keamanan ini, Purnomo Andiantono mengajak kerjasama seluruh lapisan masyarakat, menjaga kondisi keamanan di Batam. Sehingga upaya BP Batam untuk terus menarik investasi baru membuahkan hasil. Karena ini juga untuk untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia, dan khususnya Batam,” harap Andi.

Diakui, mereka langsung berkunjung ke perusahaan itu, setelah sebelumnya, bekerjasama dengan KBRI Tokyo, BKPM di Tokyo dan Pemerintah Kota Yokohama melakukan promosi. Promosi mereka lakukan sebelumnya, dengan sekitar 100 pengusaha Jepang yang berdomisili di Yokohama, Jepang. Hadir juga Kepala BKPM di Tokyo, Saribua Siahaan, General Manager Yokohama Rubber, Tetsuya Tamaki.

”GM Yokohama disitu membagikan mengenai pengalamannya berinvestasi di Batam,” terang Andi.(MARTUA)

What do you think?

Written by virgo

Mantan Wabup Natuna Imalko Divonis 22 Bulan

Tenang, untuk Natal Tiket Kapal Masih Tersedia