in

Para Bendahara Pemkab Bireuen Ditelepon Penipu

Jumat, 7 Juli 2017 11:49 WIB

BIREUEN – Hari gini masih saja ada upaya penipuan melalui telepon. Kali ini sasarannya adalah para bendahara di jajaran Setdakab Bireuen. Sejauh ini belum ada yang mengaku telah menjadi korban, kecuali ditelepon oleh pihak yang ditengarai hendak mengadali bendahara tersebut.

Zulfikar, Bendahara Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bireuen, Kamis (6/7) mengatakan, Rabu (5/7) pagi sekira pukul 09.48 WIB, ia mendapat telepon dari nomor HP 08526079487 yang mengaku namanya Hendrianto, staf di BKPP Aceh. Si penelpon tersebut menanyakan, apakah Zulfikar bendahara BKPSDM yang kepalanya baru ya? “Saya jawab, ya benar. Lalu, dia menanyakan nomor HP bendahara yang kepalanya baru diganti. Saya kirim nomor HP bendahara Dinas Infokom dan Persandian. Sedangkan bendahara lain, saya tidak memilikinya,” ujar Zulfikar.

Kemudian ditelpon lagi dengan nomor 081354841011 yang menanyakan apakah sudah dibuat specimen baru. Dijawab Zulfikar, belum. Setelah itu, telpon langsung ditutup. Beberapa saat kemudian, mendapat SMS dari nomor 085255412925. Isinya, “Mlm dengan Zulfikar, ini no saya/bpk Kpl Badan yg baru M Isa”. Dibalasnya,”Ya, ada apa”. Namun, pelaku tidak membalasnya lagi.

Menurut Zulfikar, hal yang sama juga dialami Dimas, Pembantu Bendahara Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Bireuen. Dia juga di-SMS dengan nomor 081354841011 yang mengaku Ir M Jafar MM, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Bireuen dan meminta dipinjamkan uang. Namun, permintaan tersebut tidak digubrisnya.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bireuen, Muhibuddin, juga mendapat telepon dari nomor 081354841011 yang mengaku Fadli, ST, kepala dinas tersebut yang baru. “Dia mengatakan, lagi perlu uang. Saya bilang, kalau memang perlu uang datang ke kantor saja,” sebut Muhibuddin via telpon seluler kepada wartawan.

Sementara Sekretaris Badan Pengelola Keuangan Daerah Bireuen, Rahmat Kurniawan, juga mengaku, mendapat telpon melalui Kabid Perbendaharaan Badan tersebut, Yusni. Kepada Kabid tersebut, si penelpon minta dikirimkan nama-nama bendahara untuk mengikuti pelatihan keuangan di BPKP Provinsi Aceh.

“Namun, dalam waktu bersamaan diminta juga nomor HP bendahara-bendahara tersebut. Saat itulah saya curiga, ini pasti modus penipuan. Lalu, saya beritahukan pada bendahara- yang lain untuk tidak melayaninya. Sebab, itu saya yakini modus penipuan yang dulu sering terjadi.

Rahmat mengatakan, dirinya sudah mengecek ke BPKP dan Diklat Provinsi Aceh, terkait hal itu. Namun, mereka mengaku tidak ada pelatihan tersebut. Makanya, dia yakin itu cuma modus penipuan untuk meraup keuntungan.(c38)

What do you think?

Written by virgo

4 Perayaan Teraneh Agar Hasil Panen Melimpah

Presiden Jokowi akhiri kunjungan kerja di Jerman