Para pedagang di Pasar Payakumbuh yang mengamuk dan ribut-ribut dengan anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Jumat sore (22/5/2020), akhirnya bertemu Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tadi malam.
Dalam pertemuan terungkap, pedagang di pasar bertingkat atau pusat pertokoan Pasar Payakumbuh ada yang merasa cemburu, karena akses ke Jalan Ahmad Yani ditutup.
Sehingga omset pedagang di kawasan toko bertingkat jadi turun. Sementara, departemen store seperti Mulia dan Biblo serta toko di Jalan Sukarno-Hatta lebih ramai, karena parkir bisa di depan toko.
Namun, setelah dijelaskan baru pedagang memahami bahwa sebenarnya jalan itu ditutup bukan melarang orang berjualan, tapi hanya parkir saja tidak dibolehkan di Jalan A. Yani. Lalu, semua yang masuk pasar diminta mematuhi protokol kesehatan, seperti cek suhu tubuh, pakai masker dan cuci tangan.
Solusinya, Forkopimda bersama pedagang yang terhimpun di IP3 dan APKL, sepakat bahwa parkir tidak boleh lagi di bawah Pasar Kanopi, Jalan A.Yani. Untuk parkir kendaraan, disepakati di kedua sisi sepanjang Jalan Sudirman.
Kepala Diskominfo Payakumbuh Jhon Kenedy mengatakan, dalam pertemuan juga disepakati, pedagang tidak melayani pembeli yang tidak pakai masker.
“Petugas Gugus Tugas juga akan mengecek suhu tubuh orang yang masuk pasar,” kata Jhon Kenedy yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan dihadiri para pedagang yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Pasar Payakumbuh (IP3) dan Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKL), Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, Wawako Erwin Yunaz, Kapolres AKBP Donny Setiawan, Dandim 0306/50 Kota Letkol Kav Ferry Lahe dan Kajari. Selain itu, hadir Sekko Rida Ananda, Kasatpol PP Devitra kadishub, Kadis Koperasi UMKM Dahler, Kadis Kominfo Jon Kenedy, dan Kabid Pasar Arnel.
Sedangkan dari pedagang, hadir pengurus IP3 Yusra Maiza dan Amdoni, serta pengurus IKPL H Nusyirwan atau Haji Wan Martabak.
Sementara itu, Kapolresta Payakumbuh AKBP Donny Setiawan mengatakan, telah dicapai kesepakatan antara Gugus Tugas dengan perwakilan pedagang pasar bahwa parkir tidak boleh lagi parkir di Pasar Kanopi, Jalan A Yani. Parkir dialihkan ke Jalan Jenderal Sudirman dan Depan Bofet Sianok.
Pedagang dan pengunjung pasar masuk pasar melalui dua cek point untuk pemeriksaan suhu tubuh, cuci tangan dan wajib mengenakan masker. Upaya itu sebagai upaya antisipasi agar tidak terjadi penyebaran virus korona (Covid-19) terhadap pedagang maupun pembeli.
“Jadi, Gugus Tugas tidak pernah melarang pedagang berjualan. Hanya membangun mekanisme penerapan protokol kesehatan dan PSBB di pasar. Alhamdulillah rekan-rekan pedagang memahami dan ikut mengawal protokol kesehatan besok,” katanya.
Sementara itu, terkait dengan rencana penutupan kembali Pasar Payakumbuh akibat pandemi virus korona, Jhon Kenedy mengatakan berubah dari jadwal semula.
Semula, penutupan Pasar Payakumbuh jilid dua akan digelar mulai 23 Mei pukul 22.00 sampai 29 Mei.
Namun, dalam pertemuan Forkopimda dengan pedagang pada Jumat malam (22/5/2020), disepakati, penutupan Pasar Payakumbuh jilid dua, diubah menjadi tanggal 23 Mei pukul 22.00 sampai 26 Mei.
“Selama ditutup gugus tugas bersama PMI, akan kembali melakukan penyemprotan disinfektan,” katanya.
Seperti diketahui, Pasar Payakumbuh sempat ditutup pada 4 sampai 10 Mei 2020. Ini terjadi karena kawasan Pasar Payakumbuh menjadi epicentrum penyebaran Covid-19.
Bahkan, dari 13 kasus positif Covid-19 di Kota Payakumbuh serta 9 kasus positif korona di Kabupaten Limapuluh Kota dan 1 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Agam, semuanya terkait erat dengan klaster Pasar Payakumbuh.(frv)
The post Pedagang Pasar Payakumbuh Bertemu Forkopimda, Ini Kesepakatannya… appeared first on Padek.co.