Meski sempat mati sesaat, Nokia yang dulunya merajai pasar ponsel layak tersenyum lantaran masih banyak konsumen setianya, khususnya di China. Hal ini tampak di pemesanan ponsel anyar Nokia 6. Nokia 6 yang bersistem operasi Android ini menjadi perdana kebangkitan bagi perusahaan. Lisensi merek Nokia memang telah dibeli oleh perusahaan asal China, HMD Global Oy pada akhir 2016.
Dilansir dari CNN Indonesia, ponsel pintar ini siap dijual di platform JD.com di China pada 19 Januari mendatang seharga US$245 atau setara Rp3,2 juta. Hal mengesankan yang berhasil ditorehkan adalah saat proses registrasi di ritel itu dibuka selama 24 jam, terdapat 230 ribu registrasi pemesanan Nokia 6. Untuk penjualan di JD.com, Nokia menyiapkan dua kategori registrasi, yakni gratis dan berbayar. Untuk yang berbayar, konsumen wajib membayar US$9,57.
Mengutip situs BGR, saat ini jumlah registrasi konsumen untuk registrasi berbayar sudah mencapai sekitar 9.200, sedangkan untuk kategori gratis angkanya melesat hingga 411.470. Itu tandanya sudah lebih dari 420 ribu pemesanan di China yang tak sabar menggenggam ponsel Nokia 6. China memang kerap disebut sebagai langkah awal karena Negeri Tirai Bambu itu memiliki 552 juta pengguna ponsel pintar pada 2016. Angka tersebut diprediksi akan melambung ke angka 593 juta di tahun ini.
Nokia 6 hadir dengan ukuran layar 5.5 inci yang dibalut resolusi 1920×1080 plus dilapisi kaca Gorilla Glass 2.5D. Ponsel ini akan sampai di tangan konsumen dengan sistem operasi Android Nougat. Menyokong kinerja, prosesor Qualcomm Snapdragon 430 sudah ditanamkan bersama RAM 4GB, tak lupa juga internal memori seluas 64GB.
Ponsel ini mengusung kamera 16 megapixel di bagian belakang, bukaan lensa f/2.0 serta di sisi depan 8 megapixel. Mengirimkan suara juga lebih nyaring melalui 6db karena kehadiran dua amplifier. Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai rencana peluncuran Nokia 6 di pasar global, terutama Asia Tenggara.
LOGIN untuk mengomentari.